Malang, tugumalang.id – Sejumlah wilayah Kota Malang dikepung banjir usai diguyur hujan lebat pada Sabtu (25/11/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat setidaknya ada 29 titik yang dilaporkan telah terjadi banjir.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno menyampaikan bahwa hujan lebat yang terjadi mulai pukul 13.00-16.00 WIB itu mengakibatkan terjadinya banjir yang hampir merata di 5 kecamatan di Kota Malang. Di Kecamatan Blimbing, banjir terjadi di Jalan Sulfat dan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo.
Kemudian di Kecamatan Lowokwaru, banjir terjadi di Jalan Raya Sudimoro, Jalan Raya Tlogomas, Jalan Sansivera, Jalan Bunga Cokelat, Jalan Semanggi Barat, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bendungan Sutami dan Jalan Simpang Gajayana.
Baca Juga: BPBD Kota Malang Petakan Wilayah Berpotensi Banjir dan Longsor
Lalu di Kecamatan Klojen, banjir telah menggenangi Jalan Semeru, Jalan Veteran, Jalan Bondowoso, Jalan Trunojoyo, Jalan Bandung, Jalan Mayjend Pandjaitan, Jalan Bareng Raya dan Jalan Galunggung. Bahkan bajir juga terjadi di area basement dan lantai 1 Malang Townsquare (Matos).
Sepanjutnya, di Kecamatan Sukun, banjir juga menggenangi Jalan Raya Candi II, Jalan Raya Candi III, Jalan Simpang Mega Mendung, Jalan Bandulan hingga Perumahan Sigura Gura Residence Jalan Bendungan Palasari.
Terkahir, di Kecamatan Kedungkandang, banjir juga terjadi di Jalan Danau Ranau, Jalan Danau Toba, Jalan Danau Maninjau Raya, Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Danau Kerinci.
Prayitno mengungkapkan bahwa mayoritas lokasi yang tergenang banjir tersebut memang berada di kontur tanah yang rendah. Namun banjir kali ini menurutnya cukup mengejutkan.
“Ini mengejutkan kami, tidak diduga separah ini. Sebelumnya kan pernah di Blimbing itu ada perumahan yang sampai tenggelam 2 meter. Termasuk di Sugura Gura juga 2 meter,” ungkapnya.
Baca Juga: Pembangunan 34 Drainase Pemecah Banjir di Kota Malang Ditargetkan Selesai Oktober 2023
Meski begitu, pihaknya memastikan bahwa peristiwa banjir ini tak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, ada beberapa kerusakan yang ditimbulkan.
“Kerusakan di Perum Sigura Gura, tembok pembatas sungai ambrol 5 meter, paving rusak sepanjang 50 meter dan sedalam 1 meter dan 4 meter di dekat rumah warga,” bebernya.
Kemudian banjir ini juga mengakibatkan sebanyak 90 rumah warga, 6 mobil dan 18 motor tergenang. Genangan banjir antara 10 cm hingga 120 cm. Lalu beberapa jalan menyisakan material lumpur dan beberapa rumah kemasukan material lumpur.
Menurutnya, banjir di Kota Malang muncul akibat masalah yang kompleks. Mulai kepedulian masyarakat terhadap pembuangan sampah, penyempitan sungai hingga meningkatnya volume sedimentasi saluran air di Kota Malang.
“Kami sudah mencatat semua titik banjir, berikutnya, tinggal menyikapi bersama OPD terkait,” ujarnya.
Kini, BPBD bersama seluruh organisasi peranggat daerah (OPD) teknis menggelar rapat koordinasi untuk mengambil langkah mitigasi selanjutnya. Termasuk dengan melibatkan camat, lurah hingga relawan.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko