Tugumalang.id – Banyak orang mengenalnya sebagai pengusaha, tetapi memiliki perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan. Dialah Salman Subakat, CEO NSEI Paragon Corp. Sosok yang sehari-hari sebetulnya banyak bergulat dengan dunia kosmetik.
Tapi dia menjadi “pengusaha” yang sadar bahwa tugasnya juga membangun bangsa melalui pendidikan. Lingkungan keluarga yang juga pendidik membuat Salman terinspirasi untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan nasional.
Kesadaran itulah yang membuat alumni ITB Bandung itu memiliki perhatian besar bagi dunia pendidikan. Beberapa program yang dia gagas khusus untuk dunia pendidikan, misalnya WIT (Wardah Inspiring Teacher) program apresiasi untuk guru sehingga mereka bisa mengikuti program unggulan peningkatan kapasitas.
Baca Juga: Salman Subakat, CEO PT Paragon Bagikan Rahasia Sukses Wardah hingga Kahf
Selain itu, ada Fellowship Jurnalis Pendidikan (FJP) berupa Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP). Dalam hal ini, wartawan didanai agar memberikan porsi besar untuk meliput kegiatan pendidikan di daerah dan nasional. Dan, tentu masih banyak lagi yang berup support untuk komunitas dan ragam kegiatan pendidikan lainnya.
Pertanyaannya mengapa sebagai pebisnis, Salman Subakat justru getol di pembangunan pendidikan? Kita perlu cek latar belakangnya. Mula-mula, Anda pasti tidak asing dengan brand lokal, seperti Wardah, Make Over, Emina, dan Kahf yang merupakan produk PT Paragon Technology and Innovation. Yang salah satunya dikomandoi oleh Salman Subakat.
Baca Juga: CEO Paragon Salman Subakat Bersama Kapolres Sukabumi Kota Coaching Santri Ponpes Azzainiyah
Selama ini, dia tidak hanya berkecimpung di bidang kosmetik, Salman juga CEO NSEI Paragon Corp yang konsen di bidang pendidikan. Dia lalu menggunakan bisnisnya menebar kebermanfaatan sebagai kendaraan memperluas kontribusinya untuk Indonesia.
Alumni Teknik Elektro tersebut memandang sektor pendidikan sebagai kunci majunya suatu negara. “Kalau ingin Indonesia maju, pendidikannya harus maju,” katanya yang dikutip dari antologi Inspiring Lecturer by Paragon.
Kepeduliannya terhadap pendidikan menggerakannya menjalin mitra dengan sejumlah lembaga maupun komunitas yang umumnya bergerak di bidang yang linear, yaitu pendidikan dan kepemimpinan.
Seperti Rumah Amal Salman, sebuah lembaga amil zakat nasional bagian dari YPM Masjid Salman ITB. Lembaga ini banyak mewadahi berbagai aktivitas mahasiswa seluruh Indonesia.
Kamal Muzakki, Direktur Rumah Amal Salman periode 2013-2022, menjelaskan bahwa dengan dorongan dan dukungan Salman Subakat, Rumah Amal Salman semakin intensif dan luas dalam menjaring para siswa potensial dari kalangan masyarakat kurang mampu agar mereka dapat bersaing masuk kuliah di kampus-kampus ternama di Indonesia.
Pengusaha yang memiliki total karyawan sekitar 10 ribu ini juga bermitra dengan Pondok Inspirasi, sebuah Yayasan sosial pendidikan yang bergerak di bidang pengembangan kepemudaan, kepemimpinan, dan coaching.
Beragam kegiatan dilakukan di Soka Innovation Lab (Soka ILab), “markas” Pondok Inspirasi yang terletak di Jl Soka Lestari II. Salah satunya, kegiatan bertajuk Transformational Camp For Organization di mana 25 peserta terpilih berkesempatan belajar coaching, fasilitation, dan jurnalistik skills bersama para expert di bidang.
Tidak hanya itu, mitra binaan Salman Subakat lainnya antara lain pemimpin.id, Rumah Wijaya, Maxima, Semua Guru Semua Murid, Improva dan lain sebagainya.
Bahkan antar lembaga tersebut “dijodohkan” oleh Salman Subakat untuk berkolaborasi, seperti acara Dare is Yours yang merupakan hasil kolaborasi antara Pondok Inspirasi dan Ganara Art. Begitupula dengan Rumah Amal Salman dengan Pondok Inspirasi.
“Rumah Amal Salman sangat senang bisa berkolaborasi dan bermitra dengan Pondok Inspirasi. Tanpa sadar kita ibarat dijodohkan oleh PT Paragon Technology and Innovation, akhirnya merasa cocok satu sama lain dan membangun kolaborasi yang bertujuan untuk memperluas kebermanfaatan,” ujar General Manager Rumah Amal Salman, Agis Nurholis, seperti dikutipan portal Tugu Jatim ID.
Paragon juga memiliki program Novo Club, yaitu komunitas yang mewadahi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui kolaborasi yang inovatif.
Selain itu, ada pula program beasiswa, yaitu Paragon Scholarship dan INOVASIA yang diperuntukan kepada mahasiswa. Beasiswa ini tidak hanya berupa materi uang, tetapi juga sejumlah kegiatan pengembangan diri dan kepemimpinan. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang keluarga Salman Subakat yang merupakan pendidik.
“Secara ideologis atau spirit, Paragon itu seperti sekolah. Karena background orangtua saya jadi dosen, jadi memang dasarnya pendidik,” ujar Salman Subakat dalam suatu kesempatan.
Tak hanya itu saja, keluarga besar Salman Subakat yakni kakek dan neneknya juga seorang guru yang kemudian menjadi pengusaha. “Bahkan nenek saya saat ini masih aktif jadi guru. Inilah hal pertama yang melatarbelakangi saya suka dengan dunia pendidikan,” imbuhnya dikutip dari Kompas.
Itulah yang membuat Salman Subakat sebagai pengusaha tetapi memiliki jejak panjang dan masif dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Nurul Dea Amalia
Editor: Herlianto. A