MALANG, Tugumalang.id – Sebelum Kerajaan Singhasari (Singosari) berdiri di wilayah Malang Raya, ada kerajaan yang lebih dulu ada dan menjadi salah satu kerajaan bercorak Hindu tertua di di Jawa Timur. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri pada abad ke-8 masehi.
Sumber sejarah berdirinya Kerajaan Kanjuruhan tercatat dalam Prasasti Dinoyo dengan ibukota kerajaan diyakini berada di Desa Kejuron dekat Kota Malang saat ini.
Di dalam Prasasti Dinoyo disebutkan bahwa raja Kerajaan Kanjuruhan yang paling mahsyur kala itu adalah Raja Gajayana. Di bawah kepemimpinan Gajayana, Kerajaan Kanjuruhan menemui masa kejayaan.
Nama Gajayana pun tidak asing bagi warga Malang Raya karena menjadi nama dari salah satu stadion legendaris di Indonesia yakni Stadion Gajayana yang sudah berdiri sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda.
Berikut ini daftar raja Kerajaan Kanjuruhan yang telah dirangkum Tugumalang.id sebagai penambah wawasan sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia khususnya di wilayah Malang Raya.
1. Raja Dewashimha
Bersumber pada Prasasti Dinoyo yang dimuat pada tahun 760 masehi menceritakan bahwa raja pertama Kerajaan Kanjuruhan adalah Raja Dewashimha. Tetapi tidak ada sumber yang jelas mulai kapan dan sampai kapan Raja Dewashimha memimpin Kerajaan Kanjuruhan.
Hanya ada informasi yang menyebut Raja Dewashimha lengser keprabon atau lengser kedudukannya dari singgasana Kerajaan Kanjuruhan karena meninggal dunia dan digantikan oleh sang putra bernama Limwa yang kelak lebih dikenal dengan nama Gajayana.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kanjuruhan, Cikal Bakal Kota Malang
2. Raja Gajayana
Nama Raja Gajayana begitu harum saat memimpin Kerajaan Kanjuruhan menggantikan sang ayahanda, Raja Dewashimha. Dalam Prasasti Dinoyo tertulis bahwa sosok Raja Gajayana adalah pemimpin yang dicintai rakyat Kerajaan Kanjuruhan saat itu.
Raja penganut Agama Hindu beraliran Siwa itu dicintai rakyatnya karena memerintah dengan adil. Raja Gajayana memberi perhatian pada bidang pemerintahan, sosial, ekonomi, maupun seni budaya sehingga Kerajaan Kanjuruhan bisa mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinannya.
Kekuasaan Raja Gajayana diyakini meliputi wilayah Malang Raya hingga ke pesisir utara Pulau Jawa. Pada masa pemerintahannya, Raja Gajayana membangun tempat suci pemujaan kepada dewa untuk memuliakan Resi Agastya dan membangun Arca Resi Agastya.
Ia juga memberi para pendeta sebidang tanah, sapi, kerbau, dan juga budak laki-laki atau perempuan sebagai penjaga para pendeta.
Kedudukan Raja Gajayana sebagai raja Kerajaan Kanjuruhan digantikan sang putri yakni Uttejana.
Baca Juga: Mengenal Wayang Topeng Malangan, Warisan Kerajaan Kanjuruhan
3. Uttejana
Setelah Raja Gajayana wafat, posisi raja Kerajaan Kanjuruhan jatuh ke tangan Uttejana sebagai pewaris yang layak meneruskan kepemimpinan sang ayahanda. Ratu Uttejana kemudian menikah dengan Pangeran Jananiya dari Paredeh.
Keduanya pun melanjutkan kepemimpinan Kerajaan Kanjuruhan dari Raja Gajayana. Sama seperti halnya sang ayahanda. Ratu Uttejana dikenal sebagai pemimpin yang murah hati dan bijaksana.
Tetapi keberadaan Kerajaan Kanjuruhan tidak berlangsung lama setelah mereka takluk dari Kerajaan Mataram Kuno di awal abad ke-9. Kerajaan Kanjuruhan pun harus rela menjadi daerah bawahan Kerajaan Mataram Kuno.
Meski tetap berdiri tetapi Kerajaan Kanjuruhan sudah kehilangan kewibawaannya dan menjadi kerajaan bawahan yang harus melapor kepada kerajaan penguasa. Tidak ada gelar raja atau ratu bagi pemimpin Kerajaan Kanjuruhan karena sudah menjadi daerah bawahan Kerajaan Mataram Kuno.
Pemimpin Kerajaan Kanjuruhan hanya mendapat gelar Rakyan Kanuruhan atau penguasa daerah kecil. Hal itu pun mempertegas kedudukan dan kemerdekaan Kerajaan Kanjuruhan telah runtuh.
Demikian informasi mengenai daftar raja Kerajaan Kanjuruhan yang pernah berdiri di wilayah Malang Raya dan mencapai kejayaan di bawah kepemimpinan Raja Gajayana. Semoga bermanfaat!.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko