Tugumalang.id – Sebelum gadget menyerbu kehidupan anak-anak masa kini, bermain permainan tradisional menjadi salah satu cara anak zaman dulu menghabiskan waktu. Permainan tradisional tidak kalah seru ketimbang gadget.
Namun tampaknya sekarang mereka tidak tertarik lagi dengan permainan tradisional dan memilih main game di gadget masing-masing. Tergersernya permainan tradisional, membuat pola budaya bermain anak berubah dari biasanya yang melibatkan perkumpulan anak menjadi cenderung individu.
Berikut ini Tugumalang mendata 15 beberapa permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak zaman sekarang.
1. Bentengan
Bantengan adalah permainan berkelompok yang membutuhkan ketangkasan, kecepatan dan juga strategi. Di mana setiap kelompok memiliki benteng seperti tiang dan pohon. Biasanya permainan terdiri dari 4-10 orang. Tujuan permainan ini adalah menyerang benteng pertahanan lawan, adu kuat. Tapi kini permainan ini kian jarang dilakukan anak-anak lebih-lebih di kota.
2. Engklek
Permainan dengan berjinjit dengan satu kaki diangkat dan melompat ke dalam kotak-kotak yang telah digambar. Permainan ini juga menjadi lebih seru jika dimainkan dengan banyak orang.
Selain itu, juga melatih keseimbangan badan bagi anak ketika melompat dengan kaki berjinjit. Ini sangat bagus bagi kemampuan motorik anak. Ketika bermain, anak-anak harus melakukan pergerakan berpindah dari satu kotak ke kotak lain dengan tepat agar tidak menyentuh garis. Karena jika menyentuh garis berarti kalah.
3. Lompat Tali
Dalam permainan ini, terdapat satu utas tali yang dipasang pada ketinggian tertentu dan harus dilewati oleh setiap pemainnya dengan melompati tali tersebut.
Permainan ini dapat dimainkan minimal melibatkan 3 orang. Jenis permainan yang satu ini tentu saja dapat melatih ketangkasan dan fisik yang kuat bagi anak.
4. Kucing Kucingan
Konsep permainan kucing-kucingan adalah menirukan gerakan kucing yang sedang memperebutkan suatu benda atau makanan. Tetapi dalam permainan ini bukan berebut makanan, tetapi berebut tempat seperti kucing merebut makanan.
Jadi, ketika seorang anak yang ikut main dikejar, apabila sudah mendapatkan tempat maka yang dibelakang barisan harus lari mendapatkan tempat lain.
Permainan ini per regu ada dua orang, jika bertambah satu yang di depan maka satu orang di belakang harus lari mencari tempat, begitu seterusnya hingga salah satu dari mereka kalah. Seru banget pastinya.
5. Ular Tangga
Permainan papan yang dimainkan oleh dua anak bisa lebih, namun tidak banyak. Papan itu bergambar ular dan tangga. Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama dan bergiliran melemparkan dadu.
Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang keluar saat dilembar, jika bidak berada di bawah kotak bergambar tangga maka bidak akan naik melewati tangga itu.
Namun jika bidak berhenti di kotak dengan gambar ekor ular maka dia harus turun ke kotak terakhir gambar ular tersebut. Pemenang permainan, jika dapat menempati posisi terakhir dari kotak yang ada.
6. Congklak atau Dakon
Selain dimainkan oleh anak-anak, congklak atau dakon juga bisa dimainkan oleh orang dewasa. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak-anak perempuan di rumah.
Berbeda dengan jenis permainan yang lain, congklak atau dakon hanya bisa dimainkan oleh dua orang, dengan menata butiran biji ke setiap lubang yang disediakan dengan jumlah yang sama. Dalam permainan ini kita berlomba mengumpulkan sebanyak-banyaknya biji dakon.
7. Egrang
Permainan egrang ini dilakukan dengan berjalan menggunakan dua tongkat bambu. Caranya yaitu memijakkan kaki pada kedua kayu yang dipasang di bambu yang telah dibuat. Saat digunakan biasanya sang pemain akan terlihat lebih tinggi.
Lomba egrang biasanya adu cepat berjalan mencapai titik tertentu. Siapa yang bisa berjalan cepat di atas egrang maka akan sampai finis lebih dulu. Dan, itulah pemenangnya. Permainan ini dapat melatih keseimbangan.
8. Bola Bekel
Permainan ini disukai anak-anak terutama anak perempuan. Ini termasuk permainan berkelompok, bisa dua atau lebih orang. Dengan menggunakan bola bekel sebesar bola pingpong dan juga biji bekel biasa disebut (pit pitan).
Cara bermainnya, bola bekel akan dilempar ke atas hingga memantul sekali. Nah, selama proses lempar dan memantul itulah, seorang pemain menyusun pit-pitan, dan langsung menangkap bekel agar tidak memantul dua kali. Jika memantul dua kali, maka berarti kalah.
Permainan ini melatih gerak motorik dan juga melatih anak dalam mengatur ketepan waktu melempar bola dan menyusun bijih bekel.
9. Kelereng
Kelereng adalah permainan yang banyak diminati oleh anak-anak terutama anak laki-laki. Bermainnya secara bergiliran melepaskan kelereng ke arah kelereng yang lain. Pemain harus membidik kelereng dan jika kelerengnya ada yang keluar lingkaran maka akan jadi miliknya.
10. Layang layang
Main layang-layang sangat menyenangkan, apalagi cuacanya sedang cerah, maka bermain layangan bersama dengan teman-teman sungguh sangat asyik.
Biasanya layang-layang terbuat dari plastik atau juga kertas lalu menggunakan benang khusus layang-layang untuk menerbangkannya.
11. Gasing
Banyak permainan yang digemari anak laki laki, salah satunya gasing. Gasing ini terbuat dari kayu, lalu memainkannya dengan cara melilitkan tali di bagian pucuk gasing. Kemudian tali ditarik agar gasing dapat berputar. Permainan ini bisa dilakukan sendiri ataupun bersama dengan teman-teman.
12. Yoyo
Susunan dua cakram seperti roda dengan bentuk yang sama, terbuat dari plastik, kayu, logam, di tengahnya dihubungkan dengan sumbu untuk menggulung tali yang akan digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu yoyo, dan ujung lainnya dipegang. Lalu digerakkan ke atas ke bawah sehingg yoyo berputar.
13. Ketapel
Ketapel adalah permainan menembak menggunakan kayu kecil berbentuk seperti huruf Y. Masing masing ujung kanan dan kiri diikat dengan karet. Peluru yang digunakan sebagai isinya adalah batu kerikil. Anak-anak biasanya menggunakan ketapel untuk menembak burung.
14. Gobak Sodor
Permainan yang terdiri dari dua tim yang biasanya terdiri dari 3-5 orang, di mana satu penjaga berada di garis tengah yang bergerak lurus untuk menghalau lawan yang mau masuk ke kotak.
Pada pihak penjaga sambil merentangkan tangan agar penyerang tidak dapat keluar garis, bertujuan untuk menghalangi lawan mencapai garis akhir. Di mana tim penyerang tidak boleh menyentuh tim penjaga, jika tersentuh berarti kalah dan balik menjaga.
15. Petak Umpet
Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih, yang dimulai dengan hompimpa. Peserta yang akhirnya kalah harus berjaga dengan menutup mata dan mulai menghitung.
Nah, menghitung itulah yang lain mencari tempat bersembunyi. Saat yang lain telah bersembunyi dan hitungannya telah selesai, maka yang menjaga harus mencari keberadaan teman-temannya sampai ketemu. Siapa ketemu duluan maka dia harus menjaga berikutnya.
Itulah beragam permainan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Sekarang mereka beralih menggunakan gadget untuk bermain atau melihat video di YouTube.
Oleh: M-7
Editor: Herlianto. A