Tugumalang.id – Program Studi Diploma III Keperawatan Direktorat Pendidikan Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Seminar Ilmiah pada Sabtu (28/10/2023). Seminar itu merupakan bagian dari rangkaian dalam peringatan HUT D3 Keperawatan UMM ke-30.
Seminar itu dibuka secara langsung oleh Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi UMM, Assoc Prof Dr Tulus Winarsunu MSi. Dalam sambutannya, Prof Tulus memberikan motivasi kepada para mahasiswa D3 Keperawatan UMM yang antusias mengikuti seminar tersebut.
Prof Tulus menyampaikan bahwa saat ini industri tanah air maupun internasional tak lagi fokus melihat ijazah dalam melakukan rekrutmen. Namun menurutnya, industri saat ini lebih mengutamakan kemampuan dan keterampilan calon SDM yang akan direkrut.
Baca Juga: Kunjungan Industri Perkuat Metode Pembelajaran di Prodi D3 Perbankan dan Keuangan Vokasi UMM
“Jadi diterima di industri itu, ijazah memang penting, tapi yang lebih dilihat adalah sertifikat keterampilan yang dimiliki. Karena perusahaan besar itu sekarang mencari SDM yang bisa apa, bukan yang tahu apa,” tuturnya.
Untuk itu, saat ini UMM kata dia, terus berupaya menciptakan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi melalui pengembangan kurikulum yang menyesuaikan kebutuhan industri dan masyarakat luas.
“Makanya nurse entrepreneur UMM itu bukan hanya sekedar yang tau apa, tapi nurse yang bisa apa. Karena mahasiswa ini punya skill yang dibekalkan saat kuliah yang banyak melakukan simulasi dan praktik lapangan yang riil,” jelasnya.
Baca Juga: D3 Perbankan & Keuangan Vokasi UMM Jaring Asisten Laboratorium Berkompeten
Dia juga memberikan pesan agar para mahasiswa D3 Keperawatan UMM untuk aktif mengikuti pelatihan bersertifikat di luar kampus demi mengembangkan kemampuan.
Perawat Instrumentasi Ruang Operasi RSSA Malang, Ibrahim Amd Kep yang menjadi pemateri seminar ilmiah itu membeberkan materi tentang bekal yang perlu disiapkan di dunia kerja keperawatan hingga pengalaman pribadinya.
Dalam seminar itu, dia juga melakukan demo penanganan rawat luka. Para mahasiswa juga diajak secara langsung untuk melakukan demo tersebut.
“Mahasiswa memang harus menyiapkan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Kebetulan mahasiswa D3 Keperatawan UMM sudah dibekali keterampilan dan ilmu pengetahuan. Keterampilan itu nomer 1 kalau di lapangan,” tuturnya.
Di dunia kerja keperawatan menurutnya, penanganan luka adalah hal yang paling sering dihadapi. Kemudian dunia keperawatan yang tengah menjadi tren adalah khitan. “Maka peningkatan pengetahuan, peningkatan skill dan memperkaya kemampuan diri dengan melakukan praktek serta mengedepankan etika adalah hal yang utama harus dilakukan” ujarnya.
Ibrahim yang juga merupakan Alumni D3 Keperawatan UMM menyampaikan bahwa saat pertama kali terjun di dunia kerja, menghadapi pasien seorang diri adalah tantangan yang bisa menentukan karirnya hingga saat ini.
“Jadi pengalaman paling susah saat itu adalah saat ada pasien kecelakaan kerja, saya harus bisa menangani sendiri. Maka waktu itu saya komitmen untuk meningkatkan keterampilan saya,” ujarnya.
Sementata itu, Ketua Pelaksana Seminar Ilmiah, Rahma Yoga menyampaikan bahwa Seminar Ilmiah ini memang dilaksanakan dalam rangka memperingati 30 tahun atau 3 dekade berdirinya D3 Keperawatan UMM.
“Semoga melalui kegiatan seminar ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk semua,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Helianto. A