Tugumalang.id – Kota Malang masih punya pekerjaan rumah. Karena selang berjalan 12 hari, Menko Marves RI, Luhut B Pandjaitan, menilai Kota Malang gagal menerapkan aturan PPKM Darurat. Bahkan, Kota Malang ditetapkan sebagai satu-satunya daerah di Jawa Timur dimana tingkat mobilitas masyarakat masih tergolong hitam. Artinya, penerapan PPKM Darurat untuk menekan laju penularan virus corona ini tidak maksimal.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa dia sudah punya banyak cara untuk memecahkan masalah ini.
Pertama, dengan mengaktifkan lagi PPKM Mikro dan Kampung Tangguh yang sudah ada di masing-masing RT/RW. Sutiaji ingin ada peran masyarakat dalam upaya penanganan COVID-19 sebagai wujud pentahelix.
”Kita kuatkan lagi program PPKM Mikro dan Kampung Tangguh. Mulai tangguh pangan, tangguh informasi, hingga tangguh dalam pemulasaraan jenazah,” ujarnya, pada Rabu (14/7/2021).
Terkait pemulasaraan jenazah yang dihadapkan dengan keterbatasan personel, kini sudah ditambah personel baru. Dari yang semula hanya 2 tim, kini jadi 4 tim. Artinya, beban pemulasaraan yang sejauh ini semakin meningkat bisa jadi ringan.
”Harapannya, ada percepatan dalam pemulasaraan jenazah sehingga tidak ada penumpukan jenazah lagi. Kita akan aktifkan ketangguhan pemakaman mandiri di masing-masing RT/RW ,” ucapnya.
Di lain sisi, pembentukan herd immunity (kekebalan massal) lewat serbuan vaksin juga terus digenjot. Informasi dihimpun, dari total 346.640 dosis vaksin yang didapat, sudah ada sekitar 303 ribu sekian yang sudah disuntikkan. ”Nanti akan ada serbuan vaksin lagi untuk mencapai target herd immunity,” kata pria kelahiran Lamongan ini.
Selain itu, untuk masalah kelonjakan Bed Occupancy Rate (BOR) hingga mengakibatkan overload, sudah ada banyak penambahan bed baru. Selain dibangun RS Darurat Lapangan di RST Soepraoen, di RSUD Kota Malang juga sudah ditambah lagi 40 bed baru. Sebelumnya hanya ada 40 bed.
”Di Safe House Kawi juga nanti akan kita ubah lagi sistemnya. Misal jika ada pasien yang sudah tidak bergejala dalam 3-4 hari, nanti akan digeser ke safe house yang lain,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti