MALANG, Tugumalang.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang tengah melakukan Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) untuk menyediakan basis data seluruh penduduk di Kota Malang. Salah satunya dengan memetakan kondisi sosial ekonomi tunawisma di Kota Malang.
Regsosek sendiri dilakukan untuk memetakan profil penduduk, kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa atau kelurahan.
Adapun tunawisma yang didata dalam Regsosek itu adalah penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal dan biasanya tinggal di kolong jembatan, pasar, terminal, stasiun, emperan toko, taman umum, dan fasilitas umum lainnya. Termasuk gelandangan di trotoar, jalan, dan juga manusia gerobak.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, bahwa melalui Regsosek itu diharapkan semua penduduk terdata dan terekam pada basis data perlindungan sosial tanpa terkecuali.
Erny mengatakan, terdapat berbagai kondisi sosial ekonomi tunawisma yang dapat dipotret selama pendataan Regsosek. Disebutkan, tidak berpendidikan dan tingkat kesehatan yang rendah merupakan kondisi umum yang melekat pada sebagian besar tunawisma.
“Tidak memiliki bekal pendidikan itulah yang kemudian memaksa mereka untuk meminta belas kasihan orang, mengamen, memulung atau pekerjaan kasar lainnya demi bertahan hidup,” ucapnya, Minggu (30/10/2022).
Menurutnya, sebagian besar dari tunawisma yang ada di Kota Malang berasal dari luar kota. Bahkan dia juga mengatakan bahwa mereka sebagain juga tidak memiliki kartu identitas.
“Dalam penyisiran tunawisma itu, ditemukan bahwa tidak semua yang tidur di becak adalah tunawisma. Kebanyakan dari tukang becak yang menginap di becaknya ini berasal dari luar Kota Malang dan akan pulang sepekan sekali ke rumah keluarganya,” bebernya.
Dia mengatakan, sesuai dengan konsep penduduk, orang orang dalam kategori ini akan didata di rumah keluarganya.
“Semoga melalui pendataan ini tidak satupun penduduk yang terlewat dalam pendataan ini. Setiap data yang dikumpulkan akan sangat berarti dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan sosial ekonomi di Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko