Malang, Tugumalang.id – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang terus berupaya mengoptimalkan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Salah satunya melalui sosialisasi program jaminan sosial kepada civitas akademik di Universitas Brawijaya pada Senin (26/9/2022).
Sosialisasi itu menyasar tenaga pendidik, dosen, mahasiswa magang hingga pekerja Non PNS lain di lingkungan kampus Universitas Brawijaya yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaan dipaparkan. Mulai jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun hingga jaminan kehilangan pekerjaan.
Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang, Supardi Prayitno menjelaskan bahwa pelaksanaan jaminan sosial bagi masyarakat telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden No.2/2021 tentang Optimalisasi Program BPJS Ketenagakerjaan.
Kemudian Kemendikbud Ristek juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Mendikbud Ristek No.8/2021 tentang Peningkatan Kepatuhan dan Kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada satuan pendidikan formal dan non formal.
“Jadi semua pekerja yang ada di kampus yang belum menjadi PNS wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.

Menurutnya, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting. Sebab, ketika menjadi peserta, pembiayaan seperti akibat kematian, kecelakaan, pensiun, hari tua hingga PHK bisa teratasi.
“Semua rumah sakit juga sudah kerjasama dengan kami, kalau kecelakaan atau meninggal pembiayaannya sudah ada, bahkan ada santunan,” jelasnya.
“Kalau sudah pensiun, juga ada dana pensiunan. Kalau berkala, dikasih bulanan, kalau langsung ya langsung manfaat sekaligus. Kalau PHK, ada pelatihan, informasi lowongan kerja dan uang tunai selama 6 bulan. Nilainya 45 persen gaji dalam 3 bulan pertama, lalu 25 persen dari gaji 3 bulan kedua,” imbuhnya.
Dia mengatakan, jaminan sosial ketenagakerjaan menjadi kebutuhan primer bagi para pekerja di Indonesia. Sebab menurutnya, manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan ini manfaatnya sangat besar.
Dia mengatakan, 35 persen pekerja penerima upah di Kota Malang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun pekerja non penerima upah di Kota Malamg masih sekitar 25 persen yang telah mejadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Makanya kami berharap pihak perguruan tinggi maupun pemerintah juga turut mendorong masyarakat yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” tandasnya.
Sebagai Informasi, dalam sosialisasi itu juga dilakukan penyerahan sertifikat dan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk mahasiswa magang serta pegawai non pns Universitas Brawijaya.(adv)
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko