MALANG — Tax Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang kembali menuai prestasi di tahun 2021. Melalui program Pajak Bertutur 2021 dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak, Wujud Bela Negara” dengan tagline “Pajak Bertutur 2021: Sehari Mengenal, Selamanya Bangga”,
Acara itu digelar secara serentak Kanwil DJP Jawa Timur III dengan melibatkan seluruh komponen perguruan tinggi yang telah bermitra dengannya, pada Rabu 25 Agustus 2021. Kemudian telah menobatkan Universitas Islam Malang sebagai Pelopor Pembelajaran Inklusi Kesadaran Pajak.

Penobatan ini merupakan wujud nyata bahwa Tax Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang yang berdiri sejak tiga ( 3) tahun lalu telah berkiprah dalam mewujudkan kesadaran masyarakat wajib pajak khususnya di Malang Raya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Nur Diana SE MSi saat dihubungi mengatakan bahwa Tax Center FEB UNISMA merupakan laboratoirum Inovatif yang telah menjalankan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi .
Menurut Nur Diana, berbagai aktivitas selama ini rutin dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Brevet Pajak A dan B, Pengembangan Kurikulum Perpajakan, Pusat Pembelajaran Inklusi kesadaran pajak di UNISMA , Pusat pengeembangan Riset, Pemberian asistensi pengisian SPT kepada wajib pajak, pusat penelitian bidang pajak, bahkan sebagai sarana program magang berupa relawan pajak.

”Namun seiring dengan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka belajar, program relawan pajak ini bisa masuk komponen program merdeka belajar bela negara,” jelasnya.
Kehadiran Tax Center dan Inklusi Kesadaran Pajak di Universitas Islam Malang khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kata Nur diana, saat ini makin relevan khususnya dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diusung oleh Kemdikbud Ristek. Dengan Tax Center dan Inklusi Kesadaran Pajak semakin mendekatkan hubungan kampus dengan mitra industry dalam hal ini DJP( Direktorat Jenderal Pajak).

“Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini dan berterima kasih kepada Rektor UNISMA yang telah memberikan kepercayaan untuk mengelola dan mengembangkan Tax Center ini untuk melakukan berbagai program inovatif yang mendukung penguatan komptensi lulusan di program Studi Akuntansi maupun memberikan value bagi kebutuhan riset maupun PKM bagi masyarakat untuk edukasi, sosialiasai maupun program asistensi. Disamping itu Rektor juga telah menetapkan Tax Center FEB UNISMA dijadikan pusat rujukan untuk pengembangan kurikulum, penyusunan RPS maupun content pembelajaran inklusi kesadaran pajak ke beberapa mata kuliah MKDU termasukamata kuliah Agama Islam yang proporsinya tinggi di Institusi kami,” Tutur Diana
“Alhamdulilah semua gebrakan ini telah membuahkan hasil yaitu suah dua kali kampus kami telah dinobatkan menjadi Perguruan Tinggi Pelopor Pembelajaran Inklusi Kesadaran Pajak”
Lebih Lanjut Diana mengatakan bahwa peran mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi sangat penting dalam membantu masyarakat memahami pajak melalui program pajak bertutur. “Pajak Bertutur ini adalah salah satu program dari program besar DJP yang disebut dengan inklusi kesadaran pajak. Harapannya melalui generasi emas ini akan tertanam pentingnya pajak sudah sejak kecil sehingga mereka nanti sudah taat pajak tanpa perlu dihimbau, tanpa perlu diperiksa, mereka sudah sadar sendiri bahwa pajak adalah kewajiban”

Perlu diketahui Inklusi Kesadaran pajak melalui kurikulum adalah pendekatan integrasi materi kesadaran pajak melalui seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ke depan Diana berharap hubungan kemitraan dengan DJP Jawa Timur III akan senantiasan berjalan dengan sangat baik untuk membangun masyarakat yang sadar dan peduli dengan pajak dan meningkatkan kepatuhannya dalam membayar pajak.
“Sektor Penerimaan Pajak merupakan Primadona APBN Indonesia diharapkan terus meningkat seiring dengan meingkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak untuk pembiayaan pembangunan nasional. Perguruan tinggi berperan penting dan didalamnya terdapat komunitas terpelajar sangat efektif untuk mengedukasi dan mensosialisasi dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak “ tutur Diana .(ads)
Editor: Sujatmiko