Tugumalang.id – Perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-76 di Kota Batu dilakukan dengan cara beragam dan unik di berbagai tempat. Ada yang mengibarkan bendera di angkasa, ada juga yang upacara di sungai-sungai.
Upacara mengibarkan bendera merah putih di angkasa dilakukan di dua tempat yakni di Gunung Banyak Paralayang dengan tempat landing di Lapangan Songgo Maruto. Bendera dinaikkan oleh para atlet paralayang PON Jatim.
Pelatih Atlet Paralayang, Sugeng Santoso, yang menggelar upacara di Gunung Banyak, mengatakan bahwa selain merayakan HUT RI, timnya juga sedang dalam rangka melakukan persiapan menghadapi PON pada 30 September 2021 nanti, di Papua.
“Semoga dari sini bisa memupuk rasa nasionalisme para atlet paralayang sehingga bisa terus mempertahankan juara yang diraih selama ini,” harapnya.
Lalu, ada juga yang mengibarkan bendera dari Bukit Jengkoang, Kota Batu menggunakan paramotor. Mereka adalah atlet paramotor Jatim bersama ratusan pasukan Arhanud yang menggelar upacara spesial di sana. Ada sekitar 210 orang berpartisipasi dalam upacara Selasa pagi itu (17/8/2021).
Keduanya berbagi tugas. Para atlet mengibarkan bendera di langit, sementara anggota Arhanud mengibarkan bendera besar di bawah. Dan jadilah koreo yang indah di tempat dengan lanskap bentang alam yang indah itu.
”Persiapan ini sudah kita lakukan sejak seminggu yang lalu. Dan memang ini sudah rutin kita lakukan setiap tahun memperingati HUT RI,” ucap Manajer Pelatih Paramotor di Bukit Jengkoang, Bayu Krisna.
Kata dia, agenda tahunan ini selalu ditunggu-tunggu sebagai bentuk semangat para atlet dan masyarakat dalam mengenang jasa para pahlawan. Sekaligus mengenalkan berbagai prestasi yang telah dicapai baik dari atlet paralayang maupun paramotor di Kota Batu.
Di lain tempat, upacara bendera unik dilakukan di sungai-sungai. Tepatnya dilakukan oleh petugas TRC Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu. Dikatakan Koordinator, Rudy Eko Prasetyo, upacara digelar di 4 titik sungai.
Diantaranya Sungai Brantas di Bendo, Sungai Curah Banteng di Jalan Patimura, Sungai Dadaprejo di Areng-areng, dan di sungai dekat tugu perbatasan Pujon-Batu.
Kata dia, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia. ”Selain itu, kita juga ingin mengajak masyarakat mencintai lingkungan, terutama ekosistem sungai,” jelasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti