TuguMalang.id – Jebijakan pemerintah memberlakukan pembelian minyak goreng curah dengan Aplikasi Peduli Lindungi dinilai ribet oleh masyarakat. Semakin ribet cara transaksinya, semakin menurun pula daya beli masyarakat.
Kewajiban penggunaan aplikasi ini untuk pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan Rp15.500 perkilo. Per hari, pembeli MGCR dibatasi hanya boleh membeli maksimal 10 kilo perhari.
Cara tersebut ternyata dinilai masyarakat sangat merepotkan. Salah seorang pedagang sembako di Pasar Besar Kota Batu, misalnya, Sumirah (49) mengaku khawatir daya beli masyarakat berkurang jika jadi aturan itu diberlakukan.
Menurut dia, tidak semua pelanggannya melek teknologi. Banyak dari sebagian pelanggan mereka juga datang dari kalangan usia lanjut. ”Kalau gitu ya repot sih, repot banget. Malah nanti bisa ngaruh ke penjualan,” terangnya.
Rencana, pembelian MCGR dengan PeduliLindungi ini akan berjalan per 10 Juli nanti. Saat ini, harga minyak goreng curah di Kota Batu dihargai Rp 16 ribu per liter. Sejauh ini, dirinya masih belum ada sosialisasi terkait aturan ribet tersebut.
”Mungkin kalau di distributor besar pake cara gitu. Kalau saya ya dagang seperti biasanya,” ujarnya.
Hal senada dikatakan salah seorang pembeli, Suyati bahwa baginya cara pembelian itu malah justru akan merepotkan warganya. Apalagi, dirinya tidak biasa membawa ponsel saat berbelanja ke pasar.
”Kalau menurut saya udah gak usah pakai gitu-gitu. Saya gak biasa bawa hape ke pasar, takut ilang. Kalau belanja gini kan sudah riweh ya,” ungkapnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id