Tugumalang.id – Berkolaborasi dengan HM Sampoerna, Komunitas Averroes terus berupaya mengembangkan potensi masyarakat demi meningkatkan sumber daya manusia, khususnya dalam mengoptimalkan konten media pesantren.
Untuk itu, Averroes memberikan pelatihan jurnalistik di Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan, pada Sabtu (5/3/2022).
Pelatihan ini merupakan rangkaian program Community Capacity Development in The New Normal Era dari Averroes yang menyasar lima pondok pesantren di empat kota/kabupaten di Jawa Timur.

Pelatihan jurnalistik menyasar peserta dari guru, pengurus pesantren, hingga pengurus koperasi atau unit usaha dan masyarakat di lingkungan Ponpes Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan.
Pemred Warta Bromo, Tuji Hartono sebagai pemateri memaparkan berbagai materi tentang konten digital berupa tulisan, ilmu jurnalistik, hingga website sebagai media informasi.
“Semua orang punya bekal untuk menjadi pewarta. Salah satunya melalui cerita sebuah peristiwa. Itu sudah merupakan bagian dari pewarta. Namun kalau di dunia jurnalistik, tentu pewarta harus menulis,” kata Tuji.

Dalam kesempatannya, Tuji juga memaparkan rangkaian atau tahapan membuat sebuah produk jurnalistik. Mulai perencanaan, observasi, hingga penyusunan berita.
Usai mendapat pemaparan teori tentang ilmu jurnalistik, peserta diarahkan untuk mempraktikkaannya secara langsung dengan menulis berita.
“Sebab, seorang pewarta tentu harus menulis. Teori tanpa praktek akan mustahil. Jadi harus ada langkah untuk memulai menulis, tak hanya sekedar teori saja,” ucapnya.
“Pewarta itu tanpa memandang latar belakang. Siapapun bisa menjadi pewarta, jadi background pendidikan apapun bisa menjadi pewarta,” imbuhnya.
Sementara itu, Project Area Pasuruan & Probolinggo Averroes, Dwi Purbo Yuwono mengatakan bahwa peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini.
“Peserta sangat aktif dalam bertanya, mendengar, hingga sahut menyahut dari pertanyaan yang ada,” ujarnya.
Dia berharap, peserta pelatihan bisa mengaplikasikan ilmu yang diberikan untuk mengoptimalkan media pesantren agar terus berkembang.
Selain itu, melalui pelatihan ini diharapkan juga bisa melahirkan tim tim handal yang bisa merawat media pesantren yang baik.
“Kami akan terus mendukung, mendampingi, dan memfasilitasi jika masih ada yang kesulitan dalam mengaplikasikan ilmu yang disampaikan dalam rangkaian pelatihan ini,” tutupnya.(ads)
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id