BATU – Asosiasi pelaku wisata ASMIPA mendorong pemerintah mengambil langkah intervensi membangkitkan pariwisata di Malang Barat, seperti wilayah Pujon, Ngantang hingga Kasembon. Selama ini, sektor pendukung pariwisata di sana belum tergarap dengan baik, padahal potensinya tinggi.
Sejumlah masalah yang mengganjal itu terutama soal infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan penerangan yang baik. Selama ini, pandangan orang jika mengakses wilayah Malang Barat yang muncul masih takut-takut. Faktanya, banyak akses menuju wisata di sana memang kurang memadai.
Hal ini terungkap dalam Harlah ASMIPA ke-3 di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022) malam. Di situ, para pelaku wisata dari berbagai daerah di wilayah Indonesia ini berharap kepada Menteri Pariwisata Sandiaga Uno yang ikut hadir via teleconference untuk turut andil membangunnya.
Bagi mereka, dukungan pemerintah sangat penting guna meningkatkan ekonomi pariwisata. Apalagi, saat ini, gairah pariwisata juga mulai bangkit seiring meredanya kasus COVID-19.

”Sebenarnya wisata di Malang Barat ada banyak, tapi memang secara infrastruktur pendukungnya perlu digarap lebih baik lagi,” ungkap Bayu Pramadya Kurniawan Sakti, selaku Ketua Panitia yang juga menjabat Manajer Unit Bisnis dan Pariwisata Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1).
Jika infrastruktur pendukungnya digarap, sambung Bayu, maka akan semakin memudahkan pelaku wisata terutama biro travel untuk mendatangkan wisatawan dari luar daerah. Dengan begitu, paket wisata di Malang Raya semakin variatif, tidak hanya berhenti di Kota Batu saja.
Sebagai informasi, pariwisata di Malang Barat saat ini mulai tumbuh pesat. Mulai dari wisata alam, desa wisata hingga perhotelan. Mulai Flora Wisata Santerra, Taman Kemesraan hingga Waduk Selorejo. Saking banyaknya, semua paket wisata disana bisa menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam.
”Tapi paket wisata menarik itu semua masih sulit dijual. Karena dua faktor tadi, akses jalan kurang lebar hingga penerangan. Saatnya Malang Barat ini gak dikenal ngeri lagi. Kan percuma ada tempat wisata, tapi akses jalannya sempit dan berlubang?,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah mempermudah akses perijinan pariwisata. Dalam artian, pelaku wisata diberikan arahan yang jelas dalam mengurus perijinan.
”Bukan soal apa, kami semua berkomitmen taat aturan. Kami minta agar soal apa-apanya itu jelas, pelaku wisata jangan dibuat bingung atau dipersulit, saat mengurus perijinan,” paparnya.
Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik dengan komitmen kemandirian yang kuat dari pada pelaku wisata di Malang Raya. Terlebih di masa pandemi ekonomi pariwisata Kota Batu anjlok hingga minus 6 persen. Sekarang, sudah mulai bergairah lagi di angka 4,4 persen.
Menurut Sandiaga, potensi UMKM hari ini sangat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Diharapkan, kehadiran ASMIPA bisa membuka akses juga bagi para pelaku UMKM untuk turut membangkitkan ekonomi pariwisata.
Soal masih belum optimalnya infrastruktur pendukung di sejumlah destinasi wisata, pihaknya siap untuk ikut mendukung. ”Saat ini juga terus diupayakan. Nanti dibantu mendorong kepala daerah memperbaiki infrastruktur menuju destinasi wisata tersebut,” jelasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A