MALANG, Tugumalang.id – Keberadaan Gardu ANIEM menjadi salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda yang dapat ditemui di beberapa wilayah Kota Malang.
Gardu pembangkit listrik tersebut dibangun oleh perusahaan swasta milik Belanda, Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij yang lebih populer dengan sebutan ANIEM.
Keberadaan Gardu ANIEM di Kota Malang tak terlepas dari ekspansi bisnis yang dilakukan ANIEM setelah Kota Malang ditetapkan menjadi gemeente atau Kota Madya pada tahun 1914. Lantas apa fungsi dari pembangunan gardu tersebut?.
Dosen Program Studi (Prodi) S2 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang (UM), Dr. Reza Hudiyanto, S.S, M.Hum memberi penjelasan fungsi keberadaan Gardu ANIEM di Kota Malang pada masa kolonial Belanda.
Baca Juga: Kolaborasi dengan FIA Universitas Brawijaya, LP Ma’arif NU Kota Malang Gelar Bimtek Manajemen Perpustakaan Digital Madrasah NU
Fungsi dari Gardu ANIEM untuk membagi tegangan arus listrik untuk kebutuhan rumah tangga di pemukiman elite bangsa Eropa atau orang kaya karena arus pembangkit utama memiliki arus yang cukup besar.
“Untuk membagi arus, karena arus yang dari pembangkit cukup besar untuk kebutuhan rumah tangga kan kecil. Jadi harus dibagi tegangannya juga distabilkan, kalau sekarang trafonya di atas,” jelas Reza kepada Tugumalang.id, Senin (29/7/2024).
“Polanya di setiap perumahan warga Eropa di situ pasti ada gardu ANIEM. Sebab listrik hanya untuk mereka orang kaya,” imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Verifikasi Faktual 1 KPU Kota Malang, 18 Ribu Dukungan Sam HC-Rizky Boncell Tak Memenuhi Syarat
Sehingga pola persebaran Gardu ANIEM di Kota Malang berada di kawasan-kawasan penting dalam tata kelola kota di zaman kolonial Belanda.
Di sisi lain,Reza juga merasa prihatin dengan keberadaan Gardu ANIEM saat ini sebagai bangunan sejarah yang memiliki nilai historis namun kurang terawat dengan baik.
Salah satunya Gardu ANIEM di Jalan Ijen Boulevard yang penuh dengan corat coret vandalisme di sekitar bangunan. Padahal bangunan gardu tersebut merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Malang.
Menurutnya perlu adanya pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya merawat bangunan sejarah di Kota Malang dan menyalurkan kreativitas mereka ke hal-hal yang lebih positif. Apalagi keberadaan Gardu ANIEM bisa menjadi salah satu ikon sejarah di Kota Malang.
“Pemahaman dan rasa memilikinya perlu ditanamkan. Perlu pengalihan energi, mereka itu kelebihan energi yang tidak punya tempat pengalihan yang pas,” ujarnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A