Tugumalang.id – Di tengah maraknya penggunaan kendaraan pribadi dan transportasi online, angkutan kota (angkot) di Malang tetap menjadi pilihan bagi banyak warga.
Selain murah dan mudah diakses, angkot juga dinilai lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan pribadi. Meski menghadapi berbagai tantangan di era modern, keberadaan angkot masih menjadi bagian penting dari ekosistem transportasi kota ini.
Hemat di Kantong, Tepat untuk Semua
Dengan tarif yang terjangkau, angkot menjadi opsi ekonomis bagi masyarakat. Hingga saat ini, tarif angkot di Malang kurang lebih sebesar Rp5.000 untuk sekali perjalanan, tergantung pada jarak tempuh. Hal ini jauh lebih murah dibandingkan ongkos transportasi online, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Baca Juga: Sejumlah Sopir Angkot Kota Malang Berikan Dukungan untuk Kak Fai Jadi N2
Bagi pelajar dan mahasiswa, angkot adalah penyelamat sehari-hari. Dengan berbagai rute yang melewati kampus-kampus besar seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Malang, angkot menyediakan akses mudah dan murah ke tempat pendidikan.
Sopir angkot juga sering memberikan tarif khusus bagi pelajar yang semakin meringankan beban biaya transportasi.
Ramah Lingkungan dan Solusi Kemacetan
Angkot tidak hanya hemat biaya, tetapi juga lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan pribadi. Dengan kapasitas yang dapat menampung hingga 12 penumpang, angkot membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan, sehingga mengurangi emisi gas buang.
Baca Juga: Pelajar di Kota Batu Mulai Gunakan Angkot Gratis Berangkat dan Pulang Sekolah
Menurut data dari World Resources Institute, kendaraan pribadi menyumbang lebih dari 70% emisi karbon di sektor transportasi perkotaan.
Dengan memanfaatkan angkot, masyarakat turut berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dan menjaga kualitas udara di Kota Malang yang dikenal sebagai salah satu kota hijau di Indonesia.
Selain itu, angkot juga membantu mengurangi kemacetan. Dengan penumpang yang berbagi kendaraan, kebutuhan akan ruang jalan berkurang secara signifikan. Hal ini penting, terutama di jalan-jalan utama Malang yang sering dilanda kemacetan pada jam-jam sibuk.
Keberagaman Rute untuk Mobilitas Maksimal
Salah satu keunggulan angkot di Malang adalah keberagaman rutenya. Ada sekitar 25 rute angkot yang menjangkau hampir seluruh wilayah kota, dari pusat kota hingga daerah pinggiran.
Rute-rute ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan warga, mulai dari pekerja, pelajar, hingga wisatawan yang ingin menjelajahi Malang.
Misalnya, rute AL (Arjosari-Landungsari) yang menghubungkan dua terminal utama di kota ini, atau rute GL (Gadang-Landungsari) yang melintasi area-area strategis seperti pasar, kampus, dan kawasan bisnis. Dengan keberadaan rute-rute ini, angkot menjadi pilihan praktis untuk mobilitas sehari-hari.
Tantangan di Tengah Perubahan
Meski memiliki banyak keunggulan, angkot di Malang tidak lepas dari tantangan. Persaingan dengan transportasi online menjadi salah satu kendala utama. Banyak warga terutama generasi muda lebih memilih transportasi online yang dianggap lebih cepat dan nyaman.
Namun, angkot perlahan beradaptasi. Beberapa pengemudi di beberapa daerah mulai berinovasi dengan menambah fasilitas seperti Wi-Fi gratis dan interior yang lebih bersih dan nyaman. Bahkan, ada juga wacana untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital agar lebih modern dan efisien.
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Agar angkot tetap relevan, dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah Kota Malang telah melakukan beberapa langkah untuk mendukung keberlangsungan angkot, seperti revitalisasi armada dan penyediaan halte-halte baru di titik-titik strategis.
Sementara itu, masyarakat juga diharapkan dapat melihat angkot sebagai bagian dari solusi transportasi bukan hanya transportasi kelas bawah. Dengan menggunakan angkot, masyarakat turut berkontribusi pada pelestarian budaya lokal sekaligus menjaga lingkungan.
Angkot Malang bukan sekadar moda transportasi semata, akan tetapi juga bagian dari identitas kota ini. Dengan biaya yang terjangkau, keberagaman rute, dan dampak positifnya terhadap lingkungan, angkot tetap menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.
Di tengah tantangan modernitas, keberlanjutan angkot memerlukan dukungan dari semua pihak. Jadi, saat anda membutuhkan transportasi, mengapa tidak mencoba angkot?
Dengan melakukannya, anda tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan dan budaya transportasi publik di Kota Malang. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Mohamad Abdul Jalil (Magang)
Editor: Herlianto. A