Tugumalang.id – Alfamart menggandeng produsen susu SGM dan puskesmas untuk menggelar posyandu secara nasional mulai Oktober-Desember 2024. Posyandu sebagai upaya menekan angka stunting itu juga terpantau dilakukan di halaman gerai Alfamart, Jalan Simpang Gajayana, Kota Malang pada Selasa (8/10/2024).
Ratusan ibu ibu bersama balitanya tampak antusias mengikuti posyandu tersebut. Para petugas dari Puskesmas Merjosari juga tampak sibuk melayani pemeriksaan para balita itu.
General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Rani Wijaya menyampaikan bahwa kolaborasi kegiatan posyandu ini sebagai upaya Alfamart dalam membantu pemerintah mengurangi masalah balita stunting di Kota Malang.
Baca Juga: Sempat Terhenti, Begini Arahan Dinkes Kota Malang untuk Posyandu Adaptasi Kebiasaan Baru
“Setiap cabang Alfamart menggelar posyandu bareng SGM di depan toko. Target pesertanya minimal 100 balita,” kata Rani Wijaya.
Setidaknya, ada 100 balita dari Kelurahan Merjosari yang datang di posyandu itu dengan ditemani ibunya. Animo kegiatan ini cukup tinggi. Apalagi, gift yang diberikan cukup banyak. Mulai pemberian makanan tambahan, voucher belanja alfamart hingga goody bag berisi produk susu SGM.
Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Merjosari, Nindi Handani menyampaikan bahwa di Kelurahan Merjosari ada hampir seribu balita. Untuk saat ini, ada sekitar 100 balita yang mengikuti posyandu.
“Sebagian memang sudah ada yang posyandu. Jadi kali ini, di posyandu ini, kami melakukan penimbangan untuk pengukuran berat badan, lalu pengukuran tinggi badan, lingkar lengan dan lingkar kepala,” jelasnya.
Baca Juga: Nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Warga Kota Batu Masih 59 Persen
“Tujuan kami tentu untuk memantau kesehatan balita di Merjosari,” imbuhnya.
Menurutnya, posyandu kolaborasi antara Alfamat, SGM dan pihak puskesmas ini cukup positif. Para ibu ibu menurutnya cukup antusias mengikuti kegiatan ini.
“Mudah mudahan kedepan lebih banyak pihak lain yang juga peduli untuk membantu pemerintah dalam mencegah stunting di Kota Malang,” tuturnya.
Dikatakan, ada sekitar 100 balita di Merjosari masuk kategori beresiko stunting. Kondisi sanitasi ditengarai menjadi faktor resiko stunting itu.
“Terutama tempat tempat yang dekat sungai itu, sanitasinya masih ke sungai. Meski tak ada aktivitas ke sungai, tapi pembuangannya masih ke sungai. Itu yang mempengaruhi,” bebernya.
Sementara itu, perwakilan dari SGM, Ari Fitrah menyampaikan bahwa pihaknya memang mendukung kegiatan posyandu ini. Terlebih menurutnya, ada banyak anak anak yang saat ini mengonsumsi susu formula.
“Tetapi kami sangat mendukung bahwa gizi terbaik adalah ASI dari ibu,” ucapnya.
Dalam posyandu ini, pihaknya memberikan susu formula family sebagai tambahan untuk menunjang gizi keluarga atau ibu balita.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A