MALANG – Pemkot Malang mendapatkan tugas serius untuk memvaksinasi 70 persen warganya sampai akhir tahun 2021 ini. Namun, hingga saat ini baru 48 persen warga yang tervaksin dari total sekitar 843.810 jiwa warga Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan jika 22 persen masyarakat yang belum tervaksin kebanyakan adalah remaja.
“Yang belum tervaksin rata-rata ya masyarakat umum dan remaja,” terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (04/08/2021).
Oleh karena itu, Dinkes Kota Malang akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang untuk bisa melaksanakan vaksinasi di setiap sekolah.
“Kami akan Mengkoordinasikan hal ini dengan Dinas Pendidikan, nanti akan kami jadwalkan dan laksanakan,” ungkapnya.
Tak hanya berhenti di situ, saat ini Pemkot Malang juga memiliki masalah lain. Yaitu tersendatnya vaksinasi dosis pertama karena terhentinya suplai vaksin.
“Sekarang habis untuk dosis pertama dan belum ada dropping lagi. Upaya kita hanya bisa menunggu, karena itu langsung dari Kemenkes. Jadi jenis apa yang dikirim ya itu yang kita pakai,”
Meski demikian, Husnul masih optimis agar vaksinasi bisa berjalan sesuai target. Hal ini agar herd immunity di Kota Malang segera bisa terlaksana.
“Kami usahakan, mudah-mudahan tidak molor ya targetnya di akhir tahun ini. Syaratnya ya tergantung ketersediaan vaksin,” tandasnya.
“Mudah-mudahan Agustun ini 50 persen ya. Kita lihat dropping vaksinnya dulu. Insyallah sesuai target,” pungkasnya.
Terakhir, Husnul mengungkapkan jika kebagian jatah vaksin Moderna yang diperuntukkan khusus bagi para tenaga kesehatan. Dan juga vaksin Sinopharm yang diperuntukan bagi para disabilitas.
Kota Malang sendiri mengkonfirmasi telah mendapat jatah kuota 11.934 untuk Moderna dan 539 Sinopharm.
Tapi, jatah vaksin-vaksin tersebut juga belum di dapatkan Dinkes Pemkot Malang saat ini. Pasalnya, masih menunggu dropping dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Reporter: Rizal Adhi Pratama
Redaktur: Sujatmiko