Tugumalang.id – Mengagumkan, tiga mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Law Debat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau UIN Malang meraih posisi kedua dalam ajang Debat Konstitusi Nasional pada Dekan Cup 2023.
Mereka adalah Ashfa Azyan Zulfany dari Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah 2021; Abdilah Reza Mardiana dari Program Studi Hukum Keluarga Islam 2021; dan Kamiliyah Noer Rahmah dari Program Studi Hukum Tata Negara 2021.
Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Dema FSH UIN Walisongo Semarang, Kamis (13/7/2023). Sementara tema yang dibahas adalah permasalahan hukum dan implementasi konstitusi di era reformasi.
Baca Juga: Kukuhkan 800 Wisudawan, 68,9 Persen Sarjana UIN Malang Raih Predikat Cumlaude
Sub-tema yang diangkat meliputi Hak presiden 2 periode menjadi cawapres, pencabutan hak politik terpidana tindak pidana korupsi, dan kontradiksi pemerintah sebagai pemohon tunggal dalam pembubaran partai politik.
Ketiganya tentu merasa sangat bahagia dan gembira atas pencapaian ini. “Kami tidak pernah mengharapkan hasil sebesar ini, kami hanya berusaha melakukan yang terbaik dalam lomba. Jadi rasanya sangat bangga sekali karena ini merupakan prestasi pertama yang begitu besar,” kata Ashfa Azyan Zulfany.
Sebelum acara, tim Law Debat Community tidak hanya fokus pada pembicaraan, tetapi juga mempersiapkan argumen yang kuat untuk diperdebatkan. Mereka melakukan riset untuk mencari informasi terkait mosi-mosi yang akan mereka hadapi.
Baca Juga: 6 Jalur Masuk UIN Malang, Calon Mahasiswa Wajib Baca
“Dalam tahap penyisihan menggunakan video, setelah memiliki argumen yang telah disusun melalui riset, kami melakukan pengambilan video. Video-video tersebut kemudian diserahkan kepada panitia untuk dinilai dalam babak selanjutnya, yaitu babak semifinal dan final,” jelas Abdilah Reza Mardiana.
Persiapan yang dilakukan dengan cepat ini dilakukan karena mereka sedang berlibur saat itu. Setelah pengumuman bahwa mereka lolos, mereka segera mempersiapkan diri untuk pergi ke Semarang. Mereka juga melakukan riset mengenai mosi-mosi yang akan diperdebatkan di babak semifinal dan final.
Kesungguhan dan doa menjadi faktor kunci keberhasilan tim Law Debat Community dalam meraih prestasi ini. Mereka melakukan riset mosi dari pagi hingga tengah malam, berkonsultasi dengan pembimbing, dan melaksanakan ibadah seperti berdoa dan sedekah.
Dalam debat konstitusi, tim Law Debat Community tidak menerapkan strategi khusus. Mereka hanya berusaha melakukan yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, kerja sama tim dan perhatian satu sama lain menjadi faktor penting.
Mereka saling mendukung dalam argumentasi dan memastikan bahwa setiap anggota memahami mosi yang diperdebatkan, sehingga tidak ada kendala dalam perlombaan.
Tim Law Debat Community juga menghadapi momen khusus dan tantangan selama kompetisi. Tantangan terbesar mereka muncul saat berada di babak final.
“Dalam waktu hanya 10 menit, harus menyusun satu mosi, sementara di babak final terdapat 2 putaran secara berurutan tanpa jeda istirahat. Situasi tersebut membuat kami mengalami kekacauan dan kelelahan. Tetapi, sebagai peserta kompetisi, kami harus tetap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” tambah Kamiliyah Noer Rahmah.
Keberhasilan tim Law Debat Community dalam meraih posisi juara kedua pada Debat Konstitusi Nasional Dekan Cup 2023 menjadi bukti kemampuan dan dedikasi mereka dalam bidang hukum. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mereka dan mendorong partisipasi dalam kompetisi yang lebih tinggi di masa depan.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A