Silaturahim sambil berdiskusi.
Mahasiswa baru masuk di UIN Maliki.
Mereka mulai masuk sekitar bulan Juli tahun ini.
Dengan protokol kesehatan dan vaksin 2 kali.
Semua kebutuhan dipenuhi di dalam tentu beli.
Sehingga tidak bisa seenak mereka berkomunikasi.
Kecuali izin kepada para pengasuh atau para kiyai.
Semoga ini bisa terlaksana tidak ditunda lagi.
Mereka belajar 2 bahasa di Ma’had UIN Maliki.
Bahasa Inggris dan bahasa Arab yang fasih.
Dua semester insya Allah mereka sudah pandai.
Utamanya mereka bisa gunakan 2 bahasa untuk komunikasi.
Setidaknya bisa digunakan untuk pembelajaran seperti ICP.
Sehingga tidak ada beda kelas-kelas S1 di semua prodi.
Tentu saja boleh memakai bahasa campuran sebagai variasi.
Pusat Bahasa dan para pengasuh mari diskusi.
Mencari formula sebagai realisasi revolusi.
Merumuskan kembali kebijakan akademik jangan berhenti.
Bahkan cari formula yang mungkin bisa menjadi solusi.
Para mahasiswa menguasai bahasa yang memadai.
Jangan puas dengan yang ada apalagi hanya promosi.
Lebih baik kita cari alternatif yang mungkin sangat lebih.
Lebih dari itu semua baik jika kita coba.
Para dosen bisa difasilitasi kemampuan bahasa.
Minimal mereka kuasai 2 bahasa dengan cepat tanpa ditunda.
Cukup untuk mengajar dengan ketersediaan sejumlah kosa kata.
Mari kita kerja keras dan jangan sampai leha-leha.
Sebagai PTKIN yang sudah terkenal di seluruh dunia.
Tidak boleh mandeg atau merasa puas dengan yang ada.
Harus terus berinovasi dan melakukan transformasi selamanya.
Ayo segera bergerak, ide ini jangan hanya jadi wacana.
Tapi segera ditindaklanjuti dengan konsep yang sangat wah….
Aaaaaaaaa…………………..sudah…..
Malang, 18 Mei 2021
‘Abd Al Haris Al Muhasibiy