Tugumalang.id – Kota Malang tidak hanya terkenal dengan berbagai destinasi kuliner dan wisatanya yang menarik. Kota ini juga merupakan kota yang kreatif dan banyak melahirkan berbagai bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dilansir dari website malangkota.go.id, Pemkot Malang memiliki kurang lebih 8.000 pelaku UMKM yang tersebar di berbagai sektor usaha seperti jasa, kerajinan, konveksi, makanan, dan lain-lain. Dukungan Pemerintah Kota Malang terhadap UMKM lokal sangat serius.
Hal tersebut diperkuat dengan penerbitan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 5 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Pengadaan Barang.
Dari sekian ribu UMKM yang ada di Kota Malang itu, Pemkot Malang menghadirkan 5 UMKM unggul sebagai prototipe yang bisa dipelajari.
1. Keripik Tempe Rohani
Malang adalah salah satu kota penghasil tempe yang cukup dominan di Provinsi Jawa Timur. Khususnya sentra penghasil tempe yang terkenal yaitu di kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.
Salah satum UMKM uggul di bidang tempe ini adalah “Kripik Rohani” milik Lilik Suprapti. Dia mulai menggarap UMKM ini sejak tahun 1988. Dilansir melalui sistus resmi keripiktemperohani.com tempat usaha ini berlokasi di Jalan Sanan No 125 Malang.
Baca Juga: Silaturahmi dengan Pelaku UMKM Kaus Organik Berbahan Bambu, Asli Malang
Ide usaha ini berasal dari pemikiran Lilik Suprapti bahwa kebutuhan hidup mulai meningkat setelah kelahiran anak pertamanya. Dia melakukan eksperimen dengan memanfaatkan bahan baku di lingkungan sekitar yang cukup banyak ditemukan yaitu tempe untuk diolah menjadi makanan ringan yakni kripik.
Namun ternyata mendapat sambutan baik dari pasar hingga dia dapat menjualnya ke berbagai toko-toko terdekat rumahnya.
2. Antique Batik dan Kebaya
Batik juga menjadi produksi kerajinan warga Kota Malang. Salah satunya dilakukan oleh AntiQue Batik Malang. UMKM ini didirikan oleh Trya Febianie, seorang desainer, pada tahun 2005. Dilansir dari malangkota.go.id tempat usaha ini berlokasi di dua tempat yaitu di Jalan Pekalongan No 8 dan Jl Ciujung No 14 A Malang.
Baca Juga: Wawali Kota Malang Berikan Apresiasi dan Dukungan Pengembangan UMKM Malang saat Buka Malang Retro II
Ide usaha ini berawal dari keinginan Trya Febianie untuk tetap melestarikan warisan budaya Nusantara di Malang. Dia juga sangat suka dengan berbagai macam fashion batik, sehingga dengan usahanya tersebut menjadikan brand AntiQue Batik Malang sebagai Batik Khas Malang.
Batik khas Malang ini berbeda dengan batik dari daerah lain di Indonesia. Karena itu, meskipun batik telah berkembang begitu pesat hampir di semua daerah di Indonesia, batik Malang tetap memiliki pasar tersendiri.
Motif batik Malang yang tidak dimiliki daerah lain adalah motif tempe dan dele kecer. Di mana motif ini tidak hanya digemari pembeli dari dalam negeri melainkan pembeli asing pun sangat suka dengan batik tersebut.
Setiap bulannya, AntiQue Batik Malang bisa mendapatkan pesanan dengan total 3.000 pcs kain batik dengan berbagai macam motif seperti singa, tugu, topeng malang yang siap dikirim ke banyak daerah di Indonesia.
3. Oky Chindrawan Ceramic Studio
UMKM ini membuat keramik table ware, alat makan dan juga menerima custome produk-produk konsolanisasi dari para klien sejak 2017. Tempat usaha ini beralamat di Greenpark, Blok B Nomor 58, Blimbing, Kota Malang.
Produk UMKM ini terbuat dari bahan baku lokal, yakni tanah liat (potassium, clay, silica) dan hanya pewarna berasal dari produk impor.
Awal mula berdiri ide usaha keramik ini adalah karena Kota Malang sudah dikenal sebagai salah satu Kota Keramik di Indonesia. Harga bahan baku yang cukup stabil serta mudah didapat membuat usaha ini bisa dikerjakan di Malang.
4. Lita Art Galery
Lita Art Gallery adalah UMKM yang fokus di bidang seni lukis. UMKM ini didirikan oleh Diah Ramalita. Bisnis decopatch milik Dia ini mulai tumbuh dan berkembang dengan menampilkan berbagai barang pajangan unik yang dibuat dari barang bekas.
Dia menambahkan inovasi baru dengan konsep yang dapat diaplikasikan di berbagai media seperti kaca, kayu, besi, kaleng dan lain sebagainya. Usaha ini berada di Jalan Kawi Selatan Nomor 1 Kota Malang.
Awal mula berdiri ide usaha ini adalah karena Diah Ramalita memiliki hobi dalam seni dan Lukis. Dengan semangat dan kegigihannya, decopatch miliknya akhirnya dilirik oleh pemerintah daerah setempat.
Dia akhirnya mulai mendapatkan bantuan dan layanan bimbingan serta diberikan akses pasar yang cukup luas dengan mengikuti berbagai ajang pameran di beberapa daerah.
Hingga sekarang berhasil menampilkan berbagai barang pajangan unik yang dibuat dari barang bekas dengan mengembangkan suatu produk selain kaca lukis tentunya melalui inovasi baru yaitu konsep decoupages.
5. Alya Bordir Computer
Hadirnya Alya Bordir memudahkan masyarakat menggunakan jasa bordir komputer dan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. UMKM dari Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dirikan oleh Siti Nur Aliyah pada tahun 2010.
Awal mula berdiri ide usaha ini adalah dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan jasa bordir komputer tanpa harus jauh-jauh ke kota. Selain itu, bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Pada umumnya desain yang digunakan UMKM ini adalah custom dari pelanggan dengan tetap memperhatikan nilai inovasi dan estetika dari alya border tersebut. Model ini ternyata dapat menembus pasar yang lebih luas lagi dengan produk khasnya yaitu bertemakan Telo Gunung Kawi.
Penulis: Efryca Ayu Nabella (Magang)
Editor: Herlianto. A