BATU, Tugumalang– Unggahan video seorang pemuda di Kota Batu, Jawa Timur di akun media sosial TikTok viral. Pasalnya, pemuda ini mengomentari aksi-aksi Aremania yang selama sebulan ini rutin turun ke jalan menuntut keadilan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan.
Videonya diketahui diunggah dan viral pada Minggu (4/12/2022). Dalam unggahannya, pemuda itu melampirkan sebuah foto aksi Aremania di Simpang Empat BCA Jalan Diponegoro.
Setelah itu, dia mengunggah video reaksinya sendiri namun dengan perkataan kasar. Bahkan, dia juga menantang Aremania untuk baku hantam jika tidak terima dengan perkataannya.
‘T**k, usut tuntas garai macet k*nt*l, koen iku njaluk keadilan nang Gusti Allah c*k, lapo koen demo percuma ora direken bl*k g*bl*k. Sing Arema rinio koen, tak antemi ndasmu,” ungkap pemuda dalam video tersebut.
Namun tak lama usai viral, pria yang belakangan diketahui bernama Bagus Fajar Andika, warga Kelurahan Ngaglik atau Kampung Hendrik itu minta maaf. Pasalnya, pada Senin (5/12/2022) malam, sejumlah Aremania menururi perkataan Bagus untuk mendatangi rumahnya.
Beruntung dalam peristiwa itu mendapat mediasi dari pejabat perangkat desa setempat. Sehingga tidak sampai terjadi adu fisik seperti tantangan yang diberikan pemuda tersebut.
‘Kepada Aremania se Malang Raya, atas kesalahan omongan saya, menyakiti nawak-nawak Aremania, saya menyesal dan tidak mengulangi lagi, saya mengakui salah dan saya tidak mengulangi lagi,’ ucap pemuda dalam video lainnya.
Lalu, apa motif pemuda itu menuturkan pernyataan itu? Menurut Ambon, salah seorang Aremania, juga tidak memahami apa maksud perkataan pemuda tersebut.
”Kami kesana hanya ingin meminta kejelasan dan maksudnya. Gak kami apa-apakan kok. Disitu, dia ngomong karena sejumlah alasan. Tapi memang, secara penampilan memang dia seperti songong,” ungkapnya.
Ambon sendiri menyayangkan atas sikap nir-empati masyarakat tanpa harus mencari tahu dulu duduk perkaranya. Aksi turun ke jalan yang dilakukan Aremania sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya hingga saat ini, keadilan bagi 135+ korban jiwa dan 600 lebih luka-luka akibat tembakan gas air mata tersebut.
”Kami tidak mungkin turun jalan tanpa alasan. Hingga saat ini, keadilan bagi korban saja masih tidak jelas. Yang pasti kami sangat meminta maaf atas aksi Aremania untuk saat ini, sampai benar-benar ada keadilan,” jelasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko