Pemikiran PMII, Konsolidasi dan Integrasi
Meski Indonesia sudah lama merdeka.
Wacana kebangsaan masih juga jadi masalah.
Bahkan masih ada yang terobsesi sistem khilafah.
Sebagian masih juga impikan bisa merdeka.
Meski NKRI tidak akan goyah selamanya.
Namun tetap perlu teguhkan biar tidak menguras tenaga.
Dengan kuatkan pemikiran moderat dalam beragama.
Dalami lagi falsafah Pancasila sebagai warisan kiyai dan ulama.
Pemikiran PMII dan para alumni.
Seyogyanya kuatkan sistem NKRI.
Dengan nuansa moderasi dan integrasi.
Mengapa ini perlu terus menjadi tema diskusi.
Sebab PMII lah yang akan mengatur RI di kemudian hari.
Mereka punya wawasan kebangsaan penuh nilai.
Mereka juga yang dalam hal agama pasti ahli.
Tidak pernah diragukan apalagi terkait disintegrasi.
Mereka yang menyatukan kepingan komponen bangsa ini.
Lihat saja nama dan simbol pergerakan ambil jadi diksi.
Indonesia dan Islam menjadi terintegrasi.
Kalau saja muktamar nanti hasilkan teori.
Pasti akan menjadi sebuah metodologi.
Menjaga hubungan baik dan harmonisasi.
Ciptakan perekat agama dan negara jadi damai.
Bukan lagi pertentangan yang tidak kunjung selesai.
Buatlah pemikiran cerdas sebagai sebuah solusi.
Biar menjadi masukan bagi Presiden RI bapak Jokowi.
Sebab jika tidak, sayang hanya eforia tanpa konklusi.
Apalagi peserta para dosen intelektual contemporeri.
Pastilah hebat sebagai generasi yang mewarisi.
Mereka yang akan hasilkan para kader calon pimpinan di negeri ini.
Selamat bermuktamar ajang berkontemplasi.
Semoga menghasilkan pemikiran hebat dan akan terus berfungsi.
Menjadi rujukan bagi mereka yang ingin jadi ahli apalagi politisi.
Malang, 28 Maret 2021
‘Abd Al Haris Al Muhasibiy