Tugumalang.id – Untuk mengurai sampah yang menumpuk di TPA Tlekung, Pemkot Batu kini menghadirkan mesin pirolisis. Uji coba mesin yang digadang-gadang dapat melebur sampah hingga 160 ton per hari itu, resmi dilakukan pada Jumat (1/7/2022).
Uji coba operasional pertama mesin itu mendapat tinjauan langsung Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Setelah melihat uji coba, Dewanti yakin permasalahan sampah di Kota Batu selama ini bisa teratasi.
”Saya ingin mesin pengolah sampah ini nanti bisa dioperasikan hingga malam hari. Dengan begitu, seluruh sampah bisa kita selesaikan. Kalau sampai malam harikan artinya sampah yang dilebur bisa sampai dua kali lipat,” ujarnya.
Setiap harinya, volume sampah yang masuk ke TPA Tlekung Kota Batu berada dikisaran 120 hingga 160 ton. Jika terus begitu, maka sampah di sana lama-lama akan menggunung dan menimbulkan masalah jangka panjang.
Secara rasional, gunungan sampah yang ada harus ditekan, setidaknya hingga 26 persen. Melalui kerja sama dengan PT Arta Asia Putra, saat ini sudah ada dua mesin pirolisis yang diserahkan. Sementara yang sudah beroperasi mesin dengan kapasitas kecil.
”Untuk mesin dengan kapasitas 200 ton per hari masih dipersiapkan untuk ke depannya. Uji coba akan terus dilakukan untuk mengatasi masalah sampah Kota Batu,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan.
Aries menjelaskan bahwa mesin pirolisis mampu mengurangi sampah hingga 50 ton hingga 80 ton per hari. Dengan arahan beroperasi hingga di malam hari, artinya jumlah sampah yang diurai bisa sampai dua kali lipat.
”Diharapkan tahun ini permasalah sampah Kota Batu bisa diselesaikan,” harap Aries.
Selain itu, penanganan sampah ini juga diimbangi dengan pemilahan, pencacahan, dan pemrosesan. Setidaknya, pihaknya berupaya menerapkan konsep Zero Waste.
Ariew menambahkan bahwa nantinya TPA Tlekung akan meluncurkan wisata edukasi di pertengahan Oktober 2022. Nantinya, dengan datang ke TPA Tlekung, pengunjung akan diberikan pengetahuan tentang pengolahan sampah berkonsep Zero Waste. Mulai dari Eco Enzyme, Solar Cell, Maggot, hingga mesin pyrolisis dan proses pengolahan sampah akan disajikan.
R&D PT Arta Asia Putra, Sani Sinarsanakisid menjelaskan bahwa dengan menggunakan mesin pirolisis dapat mengurangi sampah dengan emisi minimal, tergantung jenis sampah yang masuk.
Mesin pirolisis, kata dia, bisa mencapai temperatur 800 celsius. Dengan suhu setinggi itu, sampah B3 atau sampah medis bisa diolah dan dihancurkan dengan aman. Abu hasil bakaran bisa dipergunakan sebagai batu bata atau produk lainnya.
”Sementara itu, hasil sampah non-organik lainnya seperti plastik akan diolah kembali dengan cara bekerjasama dengan industri pengolahan sampah agar menjadi produk siap pakai,” paparnya.
Pihaknya yakin operasional mesin itu bisa mengurangi beban sampah di TPA Tlekung hingga 50 persen. Belum lagi jika dielaborasikan dengan metode budidaya larva lalat untuk mengurai sampah organik.
Perhitungannya, setiap larva akan bisa mengurangi 5-10 persen sampah. Sementara dengan sistem pilah dan cacah pilah, bisa mengurangi 5-10 persen sampah. ”Ditambah mesin pirolisis bisa mencapai 30 persen,” terang Sani.
Selain itu, tambah Sani, pihaknya menyiapkan satu mesin pirolisis yang masih dimodifikasi agar bisa meningkatkan kapasitas pengolahan hingga 150 ton.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id