Tugumalang.id – Apa yang akan Anda lakukan jika memiliki uang Rp 10 juta? Mungkin membeli baju baru atau menyantap hidangan enak di restoran. Ini yang biasanya dilakukan oleh orang-orang pada umumnya.
Sri Swastiyanti Marhaeny (60) memiliki prinsip hidup yang berbeda. Ia rela mengeluarkan uang Rp 10 juta hanya untuk merawat kucing-kucing jalanan yang terlantar.
Dalam podcast Tugu Inspirasi yang tayang belum lama ini, perempuan yang akrab disapa Eni ini membeberkan dana yang harus ia keluarkan demi memberikan kehidupan yang layak bagi 180 ekor kucing di rumahnya.
Dalam sehari, ia wajib menyediakan uang senilai Rp 200 ribu untuk membeli pakan bagi kucingnya. Selain dry food khusus kucing, ia juga membeli tongkol dan kepala ayam.
Saat ditanya berapa uang yang ia keluarkan untuk membeli bahan makanan bagi dirinya sendiri, Eni menjawab Rp 10 ribu saja sudah cukup. “Paling lauknya cuma tempe sama tahu,” ujarnya sambil tertawa.
Ia kemudian merinci dana yang ia keluarkan per bulan bagi semua kucingnya. Untuk pakan, ia menghabiskan Rp 6-7 juta per bulan. Kemudian untuk pasir kucing, ia membutuhkan 3 karung per hari dengan harga per karungnya sekitar Rp 17 ribu. Jika ditotal, ia membutuhkan sekitar Rp 1,5 juta untuk pasir.
Terakhir, ia juga harus mengeluarkan uang untuk menggaji dua orang asisten yang membantunya mengurus kucing-kucing tersebut. Masing-masing orang mendapat Rp 1,5 juta.
Jika dihitung, dalam sebulan Eni bisa mengeluarkan uang lebih dari Rp 10 juta hanya untuk kucing-kucingnya. Lantas dari mana dana tersebut berasal?
70 persen dana yang ia gunakan untuk membeli kebutuhan kucing berasal dari pendapatan pribadinya. Sedangkan 30 persen sisanya berasal dari donator tetap.
Eni sendiri tidak bekerja, namun ia mendapat uang pensiun dari tempat kerja almarhum suaminya dan tunjangan hidup dari anak-anaknya. “Uang pensiun dari almarhum suami dan jatah hidup dari anak-anak, semua masuk ke kucing,” ujarnya.
Ia mengaku justru hidup menumpang dari jatah kucing. “Jadi jatah hidup saya itu masuk ke kucing, saya ambil dari sisa-sisanya,” katanya.
Ada kalanya Eni kehabisan uang untuk membeli pakan kucing. Jika itu terjadi, ia terpaksa menjual barang-barang di rumahnya. “Terakhir saya jual oven, laku Rp 500 ribu,” katanya.
Meski begitu, tak tersirat sedikitpun perasaan menyesal di benak Eni karena telah menggunakan semua yang ia miliki untuk kucing. “Di hati saya, yang penting menolong kucing,” ujarnya.
Simak percakapan dengan Sri Swastiyanti Marhaeny selengkapnya di Podcast Tugu Inspirasi.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id