Malang, Tugumalang.id-Bulan Ramadan adalah momen penuh keberkahan, ampunan, dan peluang untuk meningkatkan ibadah. Umat Islam berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui puasa, shalat, membaca Al-Qur’an, serta amalan lainnya. Namun, bagi perempuan yang sedang haid, ada ketentuan syariat yang membatasi beberapa ibadah tertentu.
Dalam Islam, perempuan haid tidak diwajibkan berpuasa dan tidak diperbolehkan melaksanakan shalat. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
كان يصيبنا ذالك فنؤمر بقضاء الصوم ولا نؤمر بقضاء الصلاة
“Kami mengalami haid, lalu kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.” (HR. Bukhari Muslim)
Puasa yang ditinggalkan selama haid wajib diganti di hari lain setelah Ramadan (qadha puasa). Meski demikian, perempuan haid tetap bisa memperbanyak ibadah dengan cara lain. Berikut tujuh amalan yang bisa dilakukan:
1. Berzikir
Berzikir adalah ibadah yang mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja. Membaca tahlil (لا إله إلا الله), tahmid (الحمد لله), tasbih (سبحان الله), dan istighfar (أستغفر الله) dapat menggantikan ibadah shalat dalam mengingat Allah.
Baca juga: Para Perempuan Fenomenal Penulis tentang Pesantren, Ada Sosok Favoritmu?
2. Berdoa
Doa merupakan ibadah yang dianjurkan, terutama di bulan Ramadan yang penuh keberkahan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
الدعاء هو العبادة
“Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memperbanyak doa, seorang Muslimah dapat semakin dekat kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta keberkahan.
3. Menuntut Ilmu Agama
Perempuan haid bisa tetap memperdalam pemahaman agama dengan mendengarkan kajian online, membaca buku-buku Islam, atau mengikuti ceramah keislaman. Menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadan.
4. Bersedekah
Bersedekah adalah amalan utama di bulan Ramadan. Perempuan haid dapat berbagi makanan berbuka puasa, membantu sesama, atau berdonasi kepada yang membutuhkan. Sedekah tidak hanya bernilai pahala, tetapi juga menjadi wujud kepedulian sosial.
5. Memperbanyak Istighfar
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Perempuan haid bisa memanfaatkan waktu ini untuk merenungkan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan bertekad menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Memasak untuk Berbuka Puasa
Memasak hidangan berbuka bagi keluarga juga merupakan bentuk ibadah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
َنْ فَطَّرَ صَائمًا، كانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أجْر الصَّائمِ شيءٍ
“Barangsiapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Memperbanyak Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang dianjurkan, termasuk bagi perempuan haid. Rasulullah SAW bersabda:
إنّ أقربكم منّي يوم القيامة اكثركم عليّ صلاة
“Sesungguhnya yang paling dekat denganku di Hari Kiamat adalah kalian yang paling banyak bershalawat kepadaku.”(HR. Tirmidzi)
Baca juga: 6 Cara Ampuh Redakan Nyeri Haid
Pada akhirnya, meskipun tidak dapat berpuasa dan shalat, perempuan haid tetap memiliki banyak kesempatan untuk meraih keberkahan Ramadan dengan berbagai amalan lain yang bernilai ibadah. Yang terpenting adalah niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Ramadan ini menjadi momen terbaik untuk meningkatkan keimanan dan mendapatkan ampunan-Nya. Selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan!
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Achmad Nilam
*Mengabdi di SMK AL KHAZINI (Sekolah Sak Ngajinè) Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang
redaktur: jatmiko