Tugumalang.id – Sebanyak 60 pembatik tulis di Kabupaten Malang yang tergabung dalam Paguyuban Hasta Padma mengikuti ujian sertifikasi P3 dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) – LSPBatik, di Pendopo Kelurahan Turen Kabupaten Malang. selama dua hari dan terakhir pada Minggu (26/09/2021).
Sertifikasi dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat dan dilakukan bergelombang guna mendukung langkah Pemkab Malang di masa PPKM ini.
“Semestinya jika kondisi normal bisa dilakukan sehari, namun demi memutus penyebaran COVID-19 kami lebih memilih melaksanakannya secara bergelombang dengan patuh prokes ketat,” kata Humas Hasta Padma sekaligus Korlap Pelaksanaan Sertifikasi Pembatik Tulis Kabupaten Malang 2021, Ita Fitriyah.
Dia menjelaskan, langkah sertifikasi ini dilakukan guna menstandarkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pembatik tulis kabupaten malang yang nantinya berkorelasi dengan standar produk yang dihasilkan.
“Kabupaten Malang termasuk yang hampir tiap tahun mendapat jatah sertifikasi pembatik dari BNSP-LSPBatik meskipun tahun lalu harus tertunda karena pandemi dan kali ini kami Hasta Padma mandiri melakukan sertifikasi ini,” ujar Pemilik Batik Lintang-Karlos ini.
Antusiasme mengikuti sertifikasi ini tampak dari para pembatik mulai dari Ampelgading, Dampit, Poncokusumo, Singosari, hingga Kasembon. Kata dia, langkah ini memang dilakukan Paguyuban Hasta Padma guna memeratakan kualitas dan standar batik tulis Kabupaten Malang.
Muslikah (39), salah satu pembatik tulis peserta sertifikasi dari desa Banjarejo RT3/RW2, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menjadi salah satu peserta yang mencuri perhatian dari penguji. Lantaran dalam perjalanan menuju tempat uji kompetensi, dia mengalami kecelakaan.
“Saya tadi kecelakaan ketika perjalanan dan saya ngotot tetap ikut ujian sertifikasi, karena ini kesempatan yang jarang saya dapatkan apalagi gratis,” jelas Muslikah yang mengalami luka dan dijahit di kakinya itu.
Dia akhirnya diberi waktu ujian sertifikasi lebih awal dari jadwalnya dengan maksud agar segera bisa pulang dan istirahat dengan tanpa mengurangi bobot materi ujian yang diberikan.
Sementara ada juga peserta ujian sertifikasi dengan jarak terjauh adalah peserta dari Kecamatan Kasembon, wilayah paling barat Kabupaten Malang, Hanem Ekowati dari Desa Kajang Sukosari.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti