Tugumalang.id – Kualitas tidur kita bisa tidak nyenyak akibat gangguan tidur. Gangguan tidur adalah kondisi yang mengakibatkan perubahan cara tidur yang dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Berikut beberapa tanda-tanda yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah kita mengalami gangguan tidur. Jika mendapati mengalaminya selama 3 malam atau lebih, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur
Tanda-tanda Gangguan Tidur
1. Kesulitan tidur pada malam hari, di mana membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk dapat tertidur.
2. Merasa seperti kesulitan bergerak ketika baru bangun tidur
3. Bangun terlalu cepat atau pagi di pagi hari
4. Memiliki mimpi yang terasa nyata ketika tertidur
5. Mengantuk di siang hari dan tertidur dalam 5 menit ketika ada waktu untuk tidur siang.
6. Tangan dan kaki sering tersentak ketika tidur
7. Sering terbangun di malam hari dan kesulitan untuk tidur kembali
8. Secara teratur membutuhkan stimulan agar tetap terbangun di siang hari
9. Mendengkur dengan keras, terengah-engah, mendengus atau membuat suara tersedak ketika tidur
Baca Juga: 6 Manfaat Bangun Tidur Lebih Pagi
10. Pernapasan berhenti dengan waktu yang singkat ketika tidur
11. Mengalami kelemahan otot secara tiba-tiba ketika takut, marah atau ketika tertawa
12. Merasa lelah dan kurang istirahat walaupun sudah tidur selama 7- 8 jam atau lebih pada malam hari
13. Mengalami ketiduran secara tiba-tiba di waktu yang tidak tepat di siang hari.
14. Mengalami kesemutan dan rasa merayap di kaki pada sore hari dan ketika mencoba untuk tidur. Rasa merayap ini bisa dilegakan dengan memijat atau mengerakkan kaki.
15. Merasa ingin dan perlu bergerak ketika sudah rileks.
16. Mengalami kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi
17. Sering terjatuh atau mengalami kecelakaan.
Tipe Gangguan Tidur
Tipe gangguan tidur sendiri sebenarnya ada banyak. Tetapi ada beberapa gangguan tidur yang paling umum dialami banyak orang. Berikut beberapa diantaranya.
1. Insomnia
Insomnia merupakan kondisi dimana kesulitan untuk tidur atau untuk tetap tertidur walaupun ingin, butuh dan memiliki waktu yang cukup untuk tidur. Beberapa hal yang menyebabkan insomnia adalah obat-obatan, stress, lingkungan ketika tidur, kebiasaan tidur dan gangguan kesehatan mental.
Orang pengidap insomnia akan merasakan kantuk di siang hari dan kesulitan beraktivitas atau berfungsi ketika bangun karena sulit untuk berkonsentrasi. Insomnia kronik adalah ketika gejala-gejala tersebut terjadi setidaknya 3 kali dalam seminggu selama setidaknya 3 bulan.
2. Narcolepsy
Narcolepsy adalah gangguan tidur dimana seseorang merasa lelah berlebihan di siang hari walau sudah tidur yang cukup. Hal ini dikarenakan gangguan pada otak yang menyebabkan tidak bisa mengatur siklus tidur dan bangun dengan baik.
Orang yang mengalami narcolepsy akan merasa kantuk yang tidak tertahankan sehingga seringkali mengalami serangan tidur selama beberapa menit. Serangan tidur ini bisa disertai dengan cataplexy.
Cataplexy adalah kondisi hilangnya tonus otot secara tiba-tiba yang menyebabkan orang merosot atau berada pada posisi membungkuk dengan kepala dan bahu ke depan. Selain cataplexy, orang dengan narcolepsy juga dapat mengalami sleep paralysis, halusinasi ketika akan tidur dan automatic behaviors syndrome.
3. Sleep Apnea
Sleep Apnea adalah gangguan pada pernapasan ketika tidur. Orang yang mengalami sleep apnea akan mendengkur keras dan memungkinkan untuk terbangun terengah-engah atau tersedak. Selain itu pengidap sleep apnea juga akan mengalami rasa kantuk di siang hari, mulut kering ketika bangun, sakit kepala, kesulitan fokus, iritasi dan frustasi.
4. Restless Legs Syndrome (RLS)
Restless Legs Syndrome (RLS) adalah kondisi dimana seseorang merasakan sensasi merayap dan kesemutan pada kaki yang menciptakan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkannya. Sensasi dan dorongan ini biasanya semakin memburuk ketika duduk atau berbaring sehingga sulit untuk tidur.
Selain kesemutan dan rasa merayap, pengidap RLS juga dapat mengalami perasaan tidak nyaman, gelisah, kaki ingin bergerak sendiri, gugup dan keinginan untuk peregangan. Gejala-gejala ini dapat timbul akibat kafein, nikotin, alkohol dan konsumsi obat-obatan seperti obat demam, alergi, obat mual dan obat untuk kondisi kesehatan mental.
RLS biasa diasosiasikan dengan kehamilan dan kondisi medis seperti defisiensi besi, neuropati, penyakit ginjal stadium akhir, multiple sclerosis dan lain sebagainya. Tetapi sebagian besar kasus RLS penyebabnya tidak diketahui.
Demikian beberapa tanda dan gangguan tidur yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.
Penulis: Angelinne Ivana Simandalahi (Magang)
Editor: Herlianto. A