LUMAJANG – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru belum menunjukkan penurunan signifikan hingga Selasa (7/12/2021). Sekitar 5.205 jiwa korban terdampak bencana terpaksa tetap bertahan di tempat pengungsian.
Hampir sebagian besar warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang menempati posko pengungsian di 9 titik tersebar di sekolah-sekolah hingga masjid.
Sejauh ini, distribusi bantuan baik berupa uang, logistik hingga perlengkapan sehari-hari pengungsi terus dipasok. Hanya saja warga memang harus terpaksa hidup seadanya beralaskan tikar dan selimut sederhana.

Namun untuk pengungsi di Masjid Baitul Jadid Desa Supiturang terpaksa harus dipindah karena minim fasilitas sanitasi. Total ada 300 jiwa mengungsi di sini. Mereka mulai dipindah secara bertahap per Selasa (7/12/2021) ke SMPN 02 Pronojiwo.
Pemindahan lokasi pengungsian ini dilakukan oleh jajaran Kodim 0818/Kabupaten Malang-Batu dan Polres Malang. Kasdim 0818/Kabupaten Malang-Batu Mayor Arh Joko Istianto menuturkan, 300 jiwa pengungsi ini dipindah demi alasan kesehatan.
”Disini minim fasilitas sanitasi yang baik dan lokasi terlalu terbuka. Jadi kurang layak. Kami pindahkan kesana agar kebutuhan dasar mereka bisa terpenuhi,” jelasnya pada reporter tugumalang.id
Selama 4 hari ini, para pengungsi ditempatkan disana karena bersifat darurat. Selain itu, kapasitas masjid sebenarnya juga tidak mencukupi untuk menampung 300 jiwa.
Mereka yang mengungsi rata-rata sudah tidak bisa lagi menempati rumah mereka yang lama karena sudah tertimbun endapan material vulkanik. Bahkan tidak sedikit rumah mereka porak poranda diterjang lahar dingin.
Banyak dari mereka memutuskan tidak akan kembali menempati rumah mereka yang berada di dekat jalur aliran lahar. Seperti dikatakan Juleha (42) yang merasa trauma dengan kejadian tersebut.
”Saya kira sudah tak layak ditempati dan takut juga semisal nanti ada kejadian banjir lahar lagi. Kalau ada relokasi saya mau saja daripada kayak gini lagi,” ujarnya pasrah.
Sementara, petugas tengah berfokus memberikan pelayanan kebutuhan dasar pengungsi. Tim SAR Rescue juga terus melakukan penyisiran mencari korban hilang. Hingga kini, korban jiwa meninggal dunia tercatat ada 22 orang, 27 orang masih hilang.
Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit. Selain itu juga Jembatan Gladak Perak, akses penghubung satu-satunya Lumajang – Malang terputus.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Jatmiko