Tugumalang.id – Malang dikenal memiliki banyak julukan, salah satunya yaitu Kota Sejarah. Julukan ini melekat tidak secara cuma-cuma. Banyak peristiwa dan jejak sejarah yang terekam di setiap sudut Kota Malang, mulai dari pra kemerdekaan hingga perebutan kemerdekaan.
Selain itu, juga terdapat cagar budaya yang berupa bangunan serta non-bangunan yang telah dilindungi oleh pemerintah daerah di Malang. Namun, tahukah Anda, bahwa di Malang juga terdapat 3 kerajaan yang pernah berdiri? Berikut 3 kerajaan yang pernah berdiri bahkan berjaya di Malang.
1. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan pertama dan tertua di Jawa Timur yang tercatat dalam sejarah ini diperkirakan memiliki usia sama dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Baca Juga: Arca Peninggalan Kerajaan Singhasari Hilang, Ada Jejak Kaki Orang di Sekitarnya
Kerajaan yang mencapai masa keemasannya pada masa kepemimpinan Sang Liswa atau dikenal Raja Gajayana ini terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi tepatnya yaitu di aliran Sungai Metro, Lereng Gunung Kawi sisi timur.
Keberadaan kerajaan ini tercatat di Prasasti Dinoyo yang mencatat keberadaan kerajaan. Prasasti itu ditemukan tak jauh dari aliran Sungai Metro.
Selain Prasasti Dinoyo, terdapat peninggalan lain berupa Candi Badut atau Candi Liswa yang terletak di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi ini ditemukan pada tahun 1923 dan merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Peninggalan lain yang menjadi jejak peninggalan kerajaan ini adalah Candi Karangbesuki yang berlokasi di Dusun Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Mengenal Situs Cagar Budaya Candi Badut Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Oleh sebab itu, candi ini juga bisa disebut dengan Candi Gasek. Candi ini juga dikenal dengan sebutan Candi Wurung karena bentuk candi ini sudah tidak utuh dan hanya meninggalkan alas beserta pondasinya saja.
Dari candi inilah, asal muasal asal arca Agastya, arca mandala candi Hindu yang ditempatkan pada relung sisi selatan luar dinding, yang saat ini dapat dilihat di Museum Mpu Purwa Kota Malang.
2. Kerajaan Singasari
Kerajaan yang termasuk ke dalam kerajaan terbesar di Indonesia ini pernah berjaya di Malang. Alamat tepatnya di Tumapel atau saat ini dikenal dengan daerah Singosari. Kerajaan yang merupakan penyatuan wilayah Kediri dan Tumapel ini memiliki umur yang cukup lama, sekitar 100 tahun sejak berdirinya kerajaan tersebut.
Diketahui dari Prasasti Kudadu, Kerajaan Singasari ini awalnya bernama Tumapel. Nama kerajaan ini juga pernah disebutkan dalam berita Tiongkok dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan. Selain itu, Kakawin Nagarakretagama menjelaskan bahwa sesungguhnya ibu kota Tumapel bernama Kutaraja, ketika pertama kali didirikan tahun 1222.
Kerajaan ini mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Kertanegara. Di bawah pemerintahan raja terakhir itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari mencakup Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Melayu, Maluku dan Semenanjung Melayu.
Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok ini memiliki peninggalan berupa Candi Jago, Candi Kidal, Candi Songgoriti, Candi Sumberawan dan Candi Singosari.
Tidak hanya itu, jejak sejarah Kerajaan Singasari juga dapat dilihat di Kutho Bedah. Tempat ini berlokasi di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, persisnya di bagian Timur Kota Malang.
Kutho Bedah dulunya dipercaya sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Singasari secara geostrategis atau sudut pandang pusat pemerintahan.
3. Kerajaan Sengguruh
Kerajaan yang ternyata berada di Malang ini tercatat menjadi kerajaan terakhir bercorak Hindu saat meluasnya pengaruh Islam di Pulau Jawa. Tercatat pada naskah kuno Panji Margasemara, kerajaan Sengguruh diperkirakan muncul saat kejayaan Kerajaan Majapahit mulai pudar sekitar tahun 1400-an.
Dipercaya bahwa Kerajaan Sengguruh ini terletak di sebelah barat selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang. Kepanjen Malang yang merupakan akar kuat dalam Kerajaan Sengguruh ini berdiri setelah adanya kerajaan tersebut.
Nama daerah Sengguruh sendiri berkaitan erat dengan panggilan para ksatria (Panji) pada masa itu yang tinggal di daerah Kepanjen. Berawal dari panggilan “Ayo ke Sang Guru” akhirnya menjadi Sengguruh, pada saat itu berfungsi pendidikan tata negara, keprajuritan dan strategi berperang.
Kerajaan Sengguruh tidak disebut menjadi kerajaan yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Hal ini tertulis pada naskah kuno bernama Panji Margasemara bahwa ada beberapa daerah di Malang seperti Gunung Gondomayet, Kagenengan, Singasari, Sangguruh, hingga Balekambang.
Meskipun demikian, salah satu raja di Kerajaan Sengguruh bernama Raden Pramana diperkirakan masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Kerajaan Majapahit.
Pada akhirnya, kerajaan ini berhasil ditaklukan Kesultanan Demak melalui sebuah ekspansi setelah beberapa daerah di sekitarnya seperti Pasuruan, Kediri, hingga Malang berhasil ditaklukan.
Penulis: Nurul Amelia Putri (Magang)
Editor: Herlianto. A