Tugumalang.id – Nyebut nama Wisma Erni, kadang membuat bulu kuduk berdiri. Betapa tidak, gedung ini terkenal karena keangkerannya di seantero nusantara. Wajar bila banyak media atau pun konten kretaor menjadikan Wisma Erni sebagai objek pembahasannya.
Pada Selasa, 28 Desember 2022, saya mengunjungi gedung yang berlokasi tak jauh dari jembatan flyover Lawang, Kabupaten Malang itu. Lokasinya berada di perbukitan. Itu membuat Wisma Erni mudah dilihat dari beberapa arah sekitar Lawang.
Bagi Anda yang melewati jalur Malang-Surabaya, atau tepatnya melalui flyover Lawang, maka di sebelah barat akan terlihat wisma tersebut.
Tiba di Lokasi dan Nemui Pak RT
Saya tiba di lokasi sekitar Jam 13.00 WIB, siang hari. Suasana tampak mendung dan terasa sedikit sejuk, tetapi gunung-gunung megah sekitar Malang, seperti Panderman, Welirang, dan Arjuno masih terlihat dengan jelas.
Ketika tiba di sebuah gang yang menuju wisma ada plang bertuliskan “kawasan pesantren”. Lalu saya ke ketua RT setempat yang berada di seberang kanan jalan tanjakan menuju wisma itu. Sayangnya, Pak RT tidak bersedia memberikan informasi soal apapun berkaitan dengan wisma itu.
Dia menyuruh saya langsung ke atas ke area wisma karena sudah ada penjaga dan pekerja bangunan. Saya pun terus naik sebuah tanjakan hingga tiba di gerbang masuk. Di sebelah kiri ada bangunan seperti perumahan yang dulunya juga area wisma tapi sekarang sudah direnovasi dan sudah bagus.
Sepertinya, daerah itu dulunya semacam kompleks wisma dengan Wisma Erni sebagai gedung utamanya. Di samping kanan gedung itu ada bekas kolam renang, tetapi sudah digempur dan ditutupi, sehingga tak bisa dipakai lagi.
Sementara di depan gedung wisma ada plang bertuliskan Gedung Jamii’atul Mudzakkirin Yarjuu Rohmatulloh “Shiddiqiyyah”. Tulisan itu menunjukkan bahwa gedung Wisma Erni telah dimiliki oleh Pesantren Majma’al Bahrain asal Ploso, Jombang.
Sebuah pesantren dengan nama tarekatnya Shiddiqiyyah dan dipimpin oleh Kiai Muchtar Mu’ti. Rupanya sejak 2014 wisma itu sudah dimiliki pesantren tersebut.
Saat itu, di kompleks ada sebanyak 7 pekerja yang sedang melakukan renovasi. Namun sayang tak satu pun dari mereka yang mau bercerita soal gedung itu. “Maaf saya takut salah memberi informasi,” kata seorang pekerja.
Saya hanya diberi nomor kontak ketua pembangunan dan diminta untuk bertanya banyak hal ke sana. Saya sudah menghubunginya, tapi hingga tulisan ini dibuat tak ada balasan.
Renovasi itu sepetinya dilakukan oleh Pesantren Majma’al Bahrain, karena pada gedung wisma telah dipasang beberapa lambang tareketnya, seperti di bagian depan atas. Di situ bertulis seperti angka sepuluh dengan warna kuning dalam lingkaran warna hitam. Itu khas lambang tarekat Shiddiqiyyah.
Meski dikenal dengan keangkerannya, sebetulnya posisi Wisma Erni sangat strategis dan memiliki pemandangan sangat indah. Berada di lokasi ini Anda bisa melihat dari ketinggian sebagian aktivitas warga di kawasan Lawang.
Kemudian, keindahan gunung-gunung dan barisan perbukitan yang menjadi kekhasan wilayah Malang terlihat anggun, serta hilir mudik kendaraan jalur Malang-Surabaya bak lalu lintas semut.
Untuk itu, sangat wajar bila kolonial Belanda dulunya membangun sebuah wisma di lokasi tersebut. Tetapi, melihat renovasi yang dilakukan oleh pekerja pesantren itu, sepertinya tidak lama lagi Wisma Erni akan berubah fungsi menjadi pesantren.
Tak akan ada lagi cerita angker lanjutan, namun cerita angker dan mistiknya yang sudah ada tetap akan dikenang oleh masyarakat.
Kisah Wisma Erni
Menurut beberapa referensi wisma tersebut sempat eksis pada tahun 1995an. Artinya masih ada pengunjung yang menginap di situ. Pada tahun 2000an wisma ini berhenti beroperasi dan terbengkalai. Sejak itulah berkembang pesat cerita mistis di masyarakat sekitar hingga terkenal di seluruh nusantara.
Konon cerita, wisma itu dibangun oleh seorang suami untuk didedikasikan kepada istrinya yang bernama Erni. Karena itulah disebut Wisma Erni.
Tetapi rumor mistis di masyarakat beda versi. Menurut mereka, nama Wisma Erni diambil dari sebuah penampakan perempuan (mahluk halus) yang sering menampakkan diri di balkon wisma itu. Dan, perempuan itu namanya Erni.
Kisah-kisah mistik pun terus beredar dan bermacam-macam. Misalnya, menurut Rony Ahzan Explore, warga sekitar wisma sering mendengar suara kereta kencana. Bahkan banyak sosok hantu lain yang konon sering menampakkan diri kepada warga maupun pengunjung yang penasaran akan mistisnya bangunan itu.
Karena gedung ini sangat terkenal angker, akhirnya banyak media nasional maupun lokal yang berbondong-bondong untuk membuktikan keangkeran itu. Tapi sebetulnya masih teka-teki, apakah wisma tersebut benar-benar angker atau hanya mitos belaka.
Penulis: Rosiana Fani F
Editor: Herlianto. A