MALANG, Tugumalang.id – Fenomena Warung Kopi Cetol di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang dirasa sudah cukup meresahkan. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gondanglegi pun turun tangan untuk mengupayakan agar praktik ini tak berlanjut.
Ketua MWC NU, Muchammad Shodiq mengatakan pihaknya telah mendatangi lokasi Warung Kopi Cetol beberapa kali untuk berdialog dengan pemilik warung kopi.
Beberapa waktu lalu, mereka mendatangi lokasi yang ada di Pasar Gondanglegi tersebut bersama dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
Baca Juga: Warung Kopi Cetol Gondanglegi, Pesan Langsung Dapat Layanan Plus Pramusaji
“Saya sudah menyambangi mereka, terakhir bersama pihak Muspika,” kata Shodiq saat dihubungi Tugu Malang ID, belum lama ini.
Usai didatangi pihak MWC NU Gondanglegi, pengelola Warung Kopi Cetol mengenakan pakaian yang lebih rapi dari biasanya. Akan tetapi, hal tersebut tak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian, mereka kembali mengenakan pakaian yang lebih terbuka.
Selain berdialog dengan pemilik Warung Kopi Cetol, MWC NU Gondanglegi juga menyelenggarakan doa bersama atau istigosah di kantor mereka yang terletak di Desa Gondanglegi Wetan.
Baca Juga: Layanan Plus dan Murah, Pelanggan Warung Kopi Cetol Gondanglegi Banyak Masih Pelajar
Harapannya, pemilik Warung Kopi Cetol dan pemilik usaha praktik serupa bisa terbuka hatinya untuk menghentikan bisnis tersebut.
“Kami memohon kepada Allah, dari segi batiniah agar bisa dibersihkan. Paling tidak menjadi berkurang (praktik seperti ini),” kata Shodiq.
Menurutnya, praktik kopi cetol ini sangat meresahkan. Tak hanya meresahkan bagi kalangan yang sudah berkeluarga, tetapi juga untuk anak muda. Ia menyayangkan adanya praktik ini yang berpotensi menjadi ikon buruk bagi Kecamatan Gondanglegi.
“Kami berharap seluruh pihak terus menjalin komunikasi dan memantau serta melihat keadaan. (Kopi cetol) ini sangat meresahkan,” tutupnya.
Sebelumnya, tim investigasi Tugumalang.id melihat langsung kondisi Warung Kopi Cetol di pasa Gondanglegi tersebut. Ternyata warung yang menjajakan hasrat tersebut aktif melayani pelanggannya.
Bahkan para pelanggan yang datang banyak dari kalangan pelajar dari beberapa wilayah dan sekolah di Kabupaten Malang. Termasuk, para pramusaji yang biasa dipanggku oleh para pelanggan juga masih dalam kategori di bawah umur.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A