MALANG – Malam pergantian tahun identik dengan pesta kembang api, konser musik, dan makan-makan. Namun, di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, masyarakatnya justru merayakan pergantian tahun dengan menonton pertunjukan seni tradisional.
Pertunjukan ini bertempat di kawasan Pesarean Gunung Kawi dan berlangsung pada Sabtu (31/12/2022) sejak pukul 19.00 hingga tengah malam. Acara bertajuk Gebyar Seni dan Budaya Gunung Kawi 2022 ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Wonosari bekerja sama dengan Yayasan Ngesti Gondo.
Ratusan masyarakat memadati area di depan panggung agar bisa melihat pertunjukan dengan jelas. Area lain seperti warung-warung dan penginapan di dekat Pesarean Gunung Kawi juga terlihat padat pengunjung.
Ketua Panitia Gebyar Seni dan Budaya Gunung Kawi 2022, Yayok Eko Purwanto mengatakan ini adalah salah satu wujud pelestarian budaya dan penggerak perekonomian masyarakat di momen tahun baru.
“Tujuan kami pertama adalah untuk memajukan pariwisata Gunung Kawi. Kedua, kami ingin mengangkat perekonomian masyarakat. Ketiga, kami ingin menanamkan rasa cinta anak-anak dan masyarakat pada kesenian daerah,” ujar Yayok.
Ini merupakan acara pergantian tahun pertama yang diselenggarakan di Gunung Kawi. Biasanya, kawasan ini ramai saat peringatan Satu Suro. Yayok mengatakan bahwa pihaknya ingin Gunung Kawi juga ramai di akhir tahun, tidak hanya saat Satu Suro saja.
“Kalau di akhir tahun seperti ini yang ramai itu kota. Nah, kami ingin di pedesaan itu juga ikut merasakan,” kata Yayok.
Selain pertunjukan seni, sebanyak 21 kios Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga turut meramaikan acara ini. Penonton yang merasa lapar atau haus bisa berkunjung ke salah satu kios untuk menyantap kudapan mereka.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengapresiasi acara ini untuk meramaikan pariwisata pasca pandemi COVID-19. Ia berharap perekonomian masyarakat sekitar bisa kembali pulih.
“Di satu sisi, acara ini melestarikan budaya, kemudian di dalamnya adalah pengembangan UMKM. Kalau ini dilakukan dan di-manage dengan bagus, saya berkeyakinan menjadi sesuatu yang menarik ke depan,” ucap Didik.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko