Tugumalang.id – Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin menekankan bahwa Musrenbang harus mampu menjawab tantangan pembangunan daerah dalam 5 tahun ke depan.
Hal itu disampaikan saat mengisi materi di Musrenbang RKPD dan Forum Konsultasi Publik rancangan awal RPJMD Kota Malang 2025-2029 di Grand Mercure Malang pada Rabu (19/3/2025).
Ali Muthohirin mengatakan bahwa di era transisi pemerintahan seperti saat ini, Musrenbang memiliki peran strategis dalam perencanaan pembangunan suatu daerah. Musrenbang juga menentukan masa depan pembangunan daerah.

Baca Juga: Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang Kak Fai Anggap Pesantren Belum Banyak Dilibatkan Membangun Kota
“Perlu dipahami bersama, Musrenbang ini punya peran besar dalam berhasil tidaknya pembangunan. Dari sini kita bisa melihat bagaimana arah pembangunan 5 tahun ke depan. Ini tidak bisa main main dan perlu dirumuskan dan direncanakan dengan baik,” kata Ali.
Menurutnya, dinamika dan tantangan pembangunan di perkotaan seperti Kota Malang perlu disikapi dengan perencanaan yang baik. Selain itu, salah satu poin yang wajib diperhatikan yakni menyelaraskan antara pembangunan nasional dan juga di tingkat provinsi.
Baca Juga: Adu Visi Misi Tiga Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024
“Kita semua sudah memahami bagaimana karakteristik masalah di perkotaan. Ini jadi tantangan yang harus bisa dijawab lewat Musrenbang ini. Kita tidak boleh lupa agar selaras dengan arah pembangunan nasional dan juga provinsi, semua memiliki arah yang terstruktur,” tuturnya.

Ali juga menekankan pentingnya Musrenbang dalam menunjang peningkatan indikator indikator pembangunan daerah. Termasuk menuntaskan pekerjaan rumah Kota Malang yang tak kunjung rampung. Misalnya saja banjir dan macet.
“Saya katakan Musrenbang harus bisa menjawab tantangan pembangunan, karena ada indikator nya. Ada indeks pembangunan manusia, ada gini rasio, ada tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, semua harus bisa dicakup,” tuturnya.
“Belum lagi masalah kronisnya perkotaan yang selalu identik dengan banjir dan kemacetan. Jadi ini saya juga menyampaikan pesan Pak Wali Kota bahwa nantinya penanganan ini bisa terintegrasi seluruh Malang Raya agar kita bisa selesaikan bersama sama,” sambungnya.
Terkait dengan program dan janji politiknya bersama Wahyu Hidayat, Ali menyebut sudah melakukan koordinasi dengan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
“Komitmen ini bisa kami lakukan dan bertahap di tahun 2025 ini. Karena ada kewenangan untuk menyesuaikan sesuai dengan program kami. Perlu ditegaskan, program unggulan ini tidak terpengaruh dengan adanya efisiensi anggaran karena efisiensi lebih konsen pada perjalanan dinas dan belanja yang tidak memiliki outcome bagi masyarakat,” jelasnya.
Ali juga mengajak semua stakeholder di Kota Malang turut serta mendukung program unggulan dan dasa bhakti demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Malang.
“Kami mengajak semua bersatu, agar komitmen Mbois Berkelas ini mampu diimplementasikan dengan baik selama 5 tahun kedepan,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam acara yang diinisiasi Bappeda Kota Malang itu turut dihadiri Kepala BPKAD Propinsi Jawa Timur, Wakil Ketua DPRD Kota Malang, perwakilan Forkopimda Kota Malang, Ketua dan Ketua I TP PKK Kota Malang, Kepala Perangkat Daerah, perbankan, dunia usaha, akademisi, serta elemen dan komunitas masyarakat yang dalam kesempatan itu juga melakukan penandatanganan komitmen bersama.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: Prokopim Setda Kota Malang
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A