Tugumalang.id – Kapolres Malang yang baru, AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno, berkunjung ke Pesantren Rakyat Al-Amin pada Selasa (21/01/2025). Usai gelar sertijab di Mapolda Jawa Timur pada 14 Januari 2025 lalu, Kapolres Malang ini merupakan lulusan terbaik kedua Akademi Kepolisian (AKPOL) pada tahun 2004.
Iringan sholawat banjari, gamelan jawa dan atraksi silat Pagar Nusa Pesantren Rakyat Al-Amin, menyambut hangat kedatangan AKBP Danang. Kapolres Malang kelahiran Pacitan ini diterima langsung oleh Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd.
Tak hanya pengasuh, segenap tokoh masyarakat, tokoh agama, aktifis organisasi, santri dan sivitas Pesantren Rakyat Al-Amin juga ikut serta dalam penyambutan.
Baca Juga: AKBP Danang Setiyo Pambudi Resmi Jabat Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana Bertugas di Polda Metro Jaya
Tampak dalam pantauan redaksi, Pendeta GKJW, Pdt. Tamariska, Ketua PC Pagar Nusa Kabuaten Malang, Saiful Anam, Dewan Pembina PSHT Kabupaten Malang dan Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Langgeng Suprianto.
Selain itu, ikut mendampingi pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin ini adalah Sekretaris Ansor dan IKAPMII, Sukron Fauzi, Ketua K3S SD Swasta Kabupaten Malang, Holiq, Kepala Desa Ngadirejo, Juwani, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Annur Dampit, Sekretaris PERADI Kabupaten Malang, Ach. Hussairi, Notaris Murfiatul Maulida, jajaran Wakil Ketua PC ISNU Kabupaten Malang serta anggota ansor dan banser.
Pada selaturahmi kali ini Kapolres Malang tak sendirian. Ia mengajak serta Wakapolres, Kasatbimas, Kasatreskrim, Kasatlantas, Kasatintel, Kapolsek Sumberpucung dan jajaran lainnya. Setiba di pesantren yang terletak di Kecamatan Sumberpucung ini, AKBP Danang ditunjukkan beberapa aktifitas dan area Pesantren Rakyat.
Baca Juga: 7 Kapolsek Dimutasi, Kapolres Malang Tekankan Kinerja Optimal Jelang Pilkada 2024
Dalam obrolan hangat bersama Kapolres Malang, KH. Abdullah SAM menyampaikan terima kasih dan penghormatan atas kedatangan Kapolres Malang di pesantrennya. Ketua PC ISNU Kabupaten Malang itu menyebut bahwa Kapolres Malang ini adalah sosok yang saleh.
“Pak Kapolres, saleh itu bukan anak yang hanya pintar ngaji, tetapi yang pantas. Seperti salehnya seorang polisi dalam sebuah pengajian, datangnya harus terakhir dan pulangnya harus lebih awal karena harus terdepan dalam penjagaan dan pengawalan. Jangan malah terbalik saking khusuke (terlalu khusyuk) jadi keliru,” ceritanya berseloroh.
Dengan suasana penuh keakraban, KH. Abdullah SAM turut memperkenalkan kepada Kapolres Malang sejumlah nama yang ikut dalam silaturahmi ini (tokoh masyarakat, tokoh agama, aktifis organisasi, red).
Di tengah perkenalan itu, ada dua tokoh perguruan silat besar, Pagar Nusa dan PSHT yang pernah menanam pohon perdamaian, pohon cimeng bersama 5 perguruan silat lainnya di Pesantren Rakyat pada tahun 2023.
“Biarkan yang sana-sana ada konflik, yang penting di Kabupaten Malang ini aman”, kata pengasih yang juga Wakil Direktur Pesantren Center Nusantara.
Hal tersebut merupakan salah satu komitmen Pesantren Rakyat dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan di masyarakat. Untuk itu, Pesantren Rakyat, tak henti-hentinya ikut andil, berkolaborasi dan berkomunikasi dengan stakeholder terkait guna menjaga situasi aman ini.
Momen spesial hari ini (Selasa, red), turut dimanfaatkan KH. Abdullah SAM guna mendiskusikan isu kekerasan kepada anak, kriminalisasi guru dan pelecehan seksual anak. Paling awal, Ketua PC ISNU itu menyoroti tentang perlindungan anak yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.
“Perlindungan anak, murid dan santri ini sebenarnya telah berjalan, tetapi sekarang yang perlu adalah perlindungan guru dan ustad”, usulnya.
Menurut kiai yang memiliki sebutan Kyai Sableng itu, mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu sampai ada pengasuh pondok atau kiai yang harus ke polres karena ada kasus kekerasan dengan santrinya atau guru dengan muridnya.
“Saya dan kiai-kiai lain yang mengasuh pesantren ini betul-betul was-was jika tidak ada perlindungan dari kepolisian,” keluhnya.
Dari beberapa kasus yang telah terjadi, perlu segera ada tindakan pencegahan. “Misalkan ada kegiatan preventif yang dilakukan oleh polres beserta jajarannya kepada para guru agar bisa menekan angka kekerasan ini dan bisa menjadi edukasi”, kata Abdullah.
Sebagai informasi, di Kabupaten Malang ini kurang lebih ada 750 pesantren. Apabila ada 1 kasus saja dampaknya akan timbul keresahan banyak pondok dan banyak orang.
“Tapi memang kita sadari para ustad-ustad muda secara kejiwaan masih banyak yang lost kontrol. Jadi harus ada pembinaan yang holistik”, pungkas Abdullah.
Masih menurut Pengasuh Pesantren Rakyat, pertemuan dengan Kapolres Malang kali ini akan menjadi kolaborasi yang bagus. “Di sini ada pengacara, kepolisian, organisasi masyarakat dan sejumlah stakeholder lainnya. Bisa ada tindaklanjut dari apa yang telah didiskusikan ini,” harapnya.
Sehubungan dengan usulan itu, KH. Abdullah SAM bersama pengurus PC ISNU Kabupaten Malang sebenarnya telah melaksanakannya di 3 pesantren. “ISNU ini ada program penyuluhan hukum di pesantren-pesantren kolaborasi dengan Kompak Law dan beberapa lembaga bantuan hukum lainnya,” ungkap Abdullah.
Di lain sisi, pengasuh Pesantren Rakyat juga menyoroti aksi kekerasan seksual kepada anak atau remaja. Hingga tersiar sebuah data yang cukup mencengangkan dari BKKBN RI, bahwa 72% anak usia 15 tahun telah banyak yang melakukan hubungan seksual.
Bahkan, baru-baru ini ada informasi hingga video viral warung kopi pangku di daerah Gondanglegi, Kabupaten Malang atau mungkin juga di daerah-daerah lainnya.
“Saya kira dua hal ini barangkali bisa menjadi fokus dari Polres Malang. Bagaimana solusi dan kolaborasi dengan para penggerak di masing-masing lini,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo bakal ada tindaklanjut program sosialisasi terkait kekerasan terhadap anak ke pondok-pondok. Menurutnya, bisa nanti diawali dengan satuan yang menjadi pembina upacara di pondok-pondok.
“Memang perlu kita sadari bahwa perkembangan anak sekarang ini lebih cepat secara fisik, tetapi perkembangan mentalnya belum atau tidak mengikuti,” sahut Danang.
Di lain sisi perlu ada kerjasama lintas sektor guna menghadapi fenomena di masyarakat. “Mari bersama saling kontrol terkait fenomena yang ada di masyarakat,” pinta Kapolres Malang.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Chandra Djoego
Editor: Herlianto. A