Malang, Tugumalang.id -Pemerintah Kota Malang yang dimpin Wali Kota Malang Sutiaji telah menguatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit menular seperti HIV/AIDS. Salah satunya dengan menghadirkan pelayanan deteksi awal gejala HIV/AIDS melalui 16 puskesmas yang ada di Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa penanganan penyakit menular seperti HIV merupakan salah satu program prioritas di puskesmas Kota Malang. Dikatakan, 16 puskesmas yang ada di Kota Malang seluruhnya sudah bisa melakukan deteksi awal hingga tes penyakit HIV.
“Kalau soal HIV, di 16 puskesmas ini programnya sudah ada semua. Artinya di puskesmas sudah bisa mendeteksi dan melakukan tes awal HIV,” jelasnya.
BACA JUGA: Tiga Tahun Terakhir Penderita HIV/AIDS di Kota Malang Menurun
Husnul juga menyampaikan bahwa 10 puskesmas di Kota Malang telah memiliki fasilitas Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) bagi penderita HIV. Sedangkan 6 puskesmas lainnya sedang berproses untuk mampu memiliki fasilitas PDP.
Menurutnya, 16 puskesmas di Kota Malang sudah bisa melakukan deteksi awal penyakit HIV. Salah satunya melalui tes VCT atau Voluntary Counselling and Testing. Jika hasil tes VCT mengarah pada gejala HIV, maka akan diarahkan untuk tes cepat atau R1. Jika hasil R1 reaktif, akan diarahkan untuk tes R2.
“Dari hasil tes R2 ini baru nanti kami simpulkan kondisi pasien,” ujarnya.
Di puskesmas, tim medis juga akan melakukan memeriksa penyakit penyertaan seperti gangguan hipertensi, gula darah, pembuluh darah hingga jantung dari pasien yang reaktif tes R2. Jika pasien memiliki penyakit penyerta, maka akan dirujuk ke RS untuk mendeteksi jumlah virus HIV seperti di RSSA, RSI, RS Lavallete, RS Panti Nirmala, PS Persada hingga RKZ Kota Malang.
Di sisi lain, Husnul mengatakan bahwa puskesmas di Kota Malang juga bekerjasama dengan yayasan hingga komunitas dalam memberikan penyuluhan atau edukasi soal antisipasi penyebaran virus HIV hingga penanganan penyakit HIV kepada masyarakat.
Husnul menyampaikan bahwa penyebaran virus HIV di Kota Malang umunya disebabkan oleh perilaku seksual seperti biseksual hingga heteroseksual. Selain itu juga bisa disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang sama.
Tak hanya itu, virus HIV juga bisa menular melalui transplasental atau penularan virus yang terjadi pada anak dalam kandungan seorang ibu yang terinfeksi HIV.
Dikatakan, tren penambahan kasus HIV di Kota Malang memang terus ada. Menurutnya, penderita HIV baru di Kota Malang jumlahnya bervariasi.
“Tambahan kasus bervariasi, sebulan kadang ada 10 kasus, bervariasi. Karena yang melaporan itu dari puskesmas dan dari LSM atau mereka yang datang dari luar Kota Malang yang merasa nyaman berobat di Kota Malang,” paparnya.
“Rata rata usianya ya usia produktif, mulai 15 hingga 59 tahun, itu yang terbanyak. Yang bayi juga ada, tapi terbanyak usia produktif itu,” imbuhnya.
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari perilaku seksual yang buruk agar terhindar dari virus HIV.
“HIV itu kan jelas penyebabnya, kalau kita hindari penyebabnya tentu aman,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko