Malang, Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Halal Bihalal sebagai langkah awal menyambut semangat baru pasca Lebaran 2025. Bertempat di Auditorium Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan, Gedung Bundar Unisma, acara yang berlangsung Selasa (8/4/2025) ini dihadiri ribuan sivitas akademika dan berlangsung khidmat serta penuh kehangatan.
Momentum ini menjadi titik kumpul penting dalam menyatukan komitmen seluruh elemen kampus menuju pencapaian besar: menjadikan Unisma sebagai World Class University.
Baca juga: 7 Alasan Mengapa Unisma Malang Layak Jadi Pilihan Calon Mahasiswa Baru
Rektor Unisma Tekankan Nilai Spiritualitas dan Kebersamaan
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.M., dalam sambutannya mengucapkan selamat Idulfitri kepada jajaran dosen, tenaga kependidikan, dan pimpinan yayasan. Ia menekankan pentingnya keimanan yang melahirkan amal saleh sebagai esensi kemenangan pasca-Ramadan.
“Keimanan dan amal adalah dua hal yang tak terpisahkan. Inilah kemenangan hakiki yang harus kita bawa ke dalam kehidupan profesional,” ungkap Prof. Junaidi.
Ia juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk saling memaafkan, menjadikan Halal Bihalal sebagai jembatan memperkuat ukhuwah dan menyempurnakan kesucian jiwa.
“Ini tradisi yang tak hanya simbolik, tapi juga sarat makna. Kita tidak selalu bisa bertemu satu per satu, tapi melalui acara ini, kebersamaan tetap terjaga,” lanjutnya.
Warisan Budaya dan Nilai Spiritual di Lingkungan Kampus
Tradisi Halal Bihalal di Unisma telah mengakar kuat sejak era kepemimpinan sebelumnya, termasuk masa Prof. Dr. H. Maskuri. Nilai-nilai seperti silaturahmi, spiritualitas, dan pembentukan karakter menjadi bagian integral dari visi kampus.
Prof. Junaidi menegaskan bahwa semangat Idulfitri harus menjadi energi baru dalam memperkuat dedikasi dan loyalitas sivitas akademika demi tercapainya target sebagai universitas bertaraf internasional.
“Dengan ridha Allah SWT, kita terus melangkah menuju Unisma yang mendunia,” tegasnya.
Baca juga: Berbagi Bahagia, Unisma Gelar Tasyakuran dan Santunan Anak Yatim Dhuafa di Dies Natalis ke-44
Makna Ketupat dan Filosofi Halal Bihalal
Ketua Yayasan Unisma, Prof. Dr. Ir. Agus Sugianto, M.P., turut menyampaikan refleksi mendalam tentang filosofi Halal Bihalal. Ia mengangkat simbol ketupat sebagai representasi spiritual yang sarat makna, sebagaimana diajarkan Sunan Kalijogo.
“Ketupat mengajarkan empat hal: kejujuran, kebersamaan, kesucian hati, dan keteguhan menghadapi kerumitan hidup,” jelasnya.
Nilai “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan menurutnya adalah dasar membangun lingkungan kampus yang sehat, harmonis, dan inklusif.
Komitmen Bersama Hadapi Tantangan Global
Melalui Halal Bihalal ini, Unisma kembali meneguhkan semangat kebersamaan, keikhlasan, dan sinergi lintas elemen kampus. Semua ini menjadi bekal penting dalam menjawab tantangan global pendidikan tinggi dan mewujudkan Unisma sebagai World Class University.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko