Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Bisnis

UMKM Ini Olah Telur Asin Jadi Kerupuk dan Telur Asin Asap

Siasati Agar Tahan Lama

Redaksi by Redaksi
6 bulan Lalu
in Bisnis
Reading Time: 3 mins read
A A
UMKM Teluar asin dan telur asap

Atik menunjukkan telur asin asap yang ia produksi. Foto: Aisyah Nawangsari

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Malang, Tugumalang.id – Telur asin adalah hidangan yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Prospek bisnis telur asin pun cukup menjanjikan.

Rizcal Telur Asin adalah salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memproduksi telur asin. Namun mereka tak berhenti di produk telur asin biasa.

UMKM yang berada di Desa Sawahan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ini juga melakukan inovasi dengan memproduksi telur asin asap dan kerupuk telur asin.

Atik Sri Wahyuni, pemilik Rizcal Telur Asin mengatakan ini merupakan salah satu siasat untuk membuat telur asin lebih tahan lama.

Atik telah berjualan telur asin sejak tahun 2014. Seiring berjalannya waktu, ia memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk membuat telur asinnya tahan lama serta memiliki beberapa ragam produk.

“Banyak telur asin yang bentes (retak), akhirnya saya mikir gimana biar bisa tahan lama. Serta biar ada banyak produk,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Saat itulah tercetus ide untuk membuat telur asin asap dan kerupuk telur asin.

Untuk pembuatan telur asin asap, Atik mengatakan prosesnya memakan waktu cukup lama.

“Telur yang sudah diasinkan selama 10 hari kemudian dikukus. Setelah dikukus, lalu diasap selama satu minggu,” bebernya.

Telur asin asap ini memiliki ketahanan hingga dua sampai tiga bulan. Jauh lebih lama dibandingkan telur asin biasa yang hanya tahan 10-14 hari. Selain itu, telur asin asap memiliki aroma yang khas.

Produk ini rupanya memiliki banyak peminat. Menurut Atik, ia bahkan menerima pemesanan dari Amerika Serikat.

“Kita sudah rembuk dan perizinan juga sudah didampingi oleh pihak bea cukai,” ujar Atik.

Namun ia masih merasa waswas dengan pengirimannya yang jauh. Ia juga merasa belum bisa memenuhi jumlah permintaan yang besar.

“Mereka permintaannya terlalu besar, dua kontainer. Sedangkan produksi telur asin asap satu minggunya maksimal hanya 3000 butir,” kata Atik.

Akhirnya ia tidak menerima permintaan terlebih dahulu karena ingin merancang produksi dan pengemasan yang baik.

Sementara untuk kerupuk telur asin, Atik mengatakan saat ini belum dilakukan pengiriman hingga ke luar jawa.

“Dulu waktu pandemi, sempat kirim ke luar jawa. Tapi setelah pandemi penjualan merosot dan sampai sekarang belum kirim ke luar jawa lagi,” katanya.

Untuk pembuatan kerupuk telur asin, ia membutuhkan telur asin, tepung tapioka, tepung terigu, dan bumbu-bumbu.

Tahap awal pembuatannya adalah memisahkan bagian putih dan kuning telur asin. Kedua bagian tersebut kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya.

Bagian kuning dan putih telur kemudian dijadikan satu lagi dengan cara digulung. Bagian kuning berada di tengah bagian putih, menyerupai bentuk telur.

Setelah dibentuk, adonan kemudian dikukus hingga matang dan ditiriskan semalaman. Keesokan harinya, adonan diiris tipis-tipis dan dijemur hingga kering. Ini merupakan solusi tepat untuk mengolah kembali telur asin yang retak.

Dalam sehari, Atik bisa memproduksi empat sampai lima kilogram kerupuk asalkan cuaca hari itu bagus.

“Kadang kita produksi 3 hari sekali kalau cuacanya tidak bagus,” imbuhnya.

Saat baru memulai bisnis, Atik melakukan pemasaran produknya secara door to door. Ia mengenalkan produknya dari warung ke warung.

“Lama-lama semakin berkembang, akhirnya saya masuk ke restoran dan hotel,” kata Atik.

Kini Atik memiliki empat orang karyawan untuk mengelola usaha olahan telur asin ini. Menurutnya, sebelum pandemi COVID-19 ia memiliki delapan orang karyawan.

“Ketika pandemi COVID-19, penjualan merosot hingga 80 persen. Sekarang sudah mulai naik lagi, tapi masih belum seperti dulu,” ujarnya.

Atik menjual produk-produknya melalui reseller yang tersebar di Malang dan beberapa kota lainnya. Ia juga memasarkannya melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp.

Produk telur asin asap ia jual dengan harga Rp 20 ribu untuk satu pak berisi empat butir. Sedangkan satu bungkus kerupuk telur asin seberat 75 gram dijual dengan harga Rp 10 ribu.

Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko

Tags: telur asapTelur asinUMKM
Previous Post

Lagi, Arema FC Didenda Rp 50 Juta Akibat Flare Menyala di Markas Barito Putra

Next Post

Desa Sitiarjo Dilanda Banjir, 15 Rumah Terendam

Next Post
Banjir

Desa Sitiarjo Dilanda Banjir, 15 Rumah Terendam

BERITA POPULER

  • Terlapor yakni owner Barrat Entreprise Diah Ayu Satiarini (baju kuning) dan suaminya Agung Barrat saat hadir di kantor Polresta Malang Kota, Jumat (17/3/2023). Foto/M Sholeh

    EO Barrat Entreprise Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Total Pelanggaran yang Terekam Kamera e-TLE di Kota Batu Tembus 57.945 Pelanggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pantai Balekambang Malang Masih Sepi, Pengunjung Keluhkan Jalan Rusak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman di Median Jalan Depan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Dibongkar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 20 Merek Pakaian Thrifting Paling Diburu Pembeli

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group