Malang, tugumalang.id – Tim pengabdian masyarakat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Melalui program Pengabdian Masyarakat bertajuk Qaryah Thayyibah, tim dosen dan mahasiswa UIN Maliki, bermaksud mengiringi dan menguatkan gerak ke arah kebaikan dan kemajuan sesuai dengan potensi dan kompetensi yang dimiliki masyarakat Kelurahan di Kecamatan Kedungkandang.
Tim pengabdian masyarakat dipimpin dosen, yakni Dr. Rofiqah, M.Pd, Drs. Zainul Arifin, M.Ag, Aulia Zahwa Zainuddin, dan Sean Kafka Adhyaksa.
Sejumlah kegiatan dengan khalayak berbeda, waktu dan tempat berbeda, tetapi bertujuan sama dilaksanakan tim Pengabdian Masyarakat UIN Maliki. Di antaranya mendorong masyarakat dan kelurahan berdaya dan sejahtera.
Lurah Tlogowaru, Agoes Tri Hartati, S.Sos, M.Si, mengatakan masyarakatnya masih perlu dibantu, agar bisa setara dengan masyarakat dengan kelurahan lain di Kota Malang.
Sebenarnya sejumlah kegiatan dalam rangka pengabdian masyarakat, telah dilaksanakan sejak Mei 2023. Kegiatan itu di antaranya:
Edukasi Psiko-Religi Keluarga Sejahtera dan Bahagia
Diselenggarakan sebagai kegiatan pembuka untuk menanamkan cara dan sarana menuju keluarga sejahtera dan bahagia. Ceramah, dialog, dan tanya-jawab bersuasana kekeluargaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (22/5/2023). Acara diikuti 40 warga setempat, dengan narasumber ajaran Islam Drs. Zainul Arifin, M.Ag, narasumber psikologi dan konseling Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd, dan narasumber sosiologi keluarga Dr. H. Sakban Rosidi, M.Si.
Asesmen Psikologis dan Motivasi Pedagogis,
Kegiatan ini dengan sasaran putra-putri keluarga peserta Qaryah Thayyibah, yang bersekolah di SMK Negeri10 Kota Malang, dan SMA Nurul Muttaqin Tlogowaru dilaksanakan pada hari Sabtu (3/6/ 2023). Asesmen psikologis dilakukan dengan Differential Aptitude Test, untuk mengetahui bakat akademik terbaik mereka.
Berdasarkan hasil asesmen psikologis, motivasi dan bimbingan diberikan agar lebih antusias dan lebih tepat dalam memilih program studi di perguruan tinggi. Pendidikan tinggi harus diperkenalkan sebagai investasi penting bagi kehidupan yang baik (good life) dan penghidupan yang baik (good living) mereka di masa depan.
BACA JUGA: Dosen Prodi Managemen UIN Malang Gelar Pengabdian Masyarakat Terkait Digital Marketing
Presentasi dan Konsultasi Hasil Asesmen Psikologis,
Kegiatan ini dilaksanakan bagi para guru, peserta didik dan orangtua. Kegiatan ini dilakukan agar bisa dijadikan dasar untuk mengarahkan dan memotivasi anak-anak untuk meningkatkan ketekunan, kegigihan dan ketangguhan dalam belajar dan melanjutkan studi. Rangkaian kegiatan asesmen psikologis, motivasi pedagogis, dan dialog konsultatif yang benar-benar sesuai dengan potensi dan kompetensi Fakultas Psikologi UIN Maliki. Acara ini mendapat tanggapan sangat baik oleh ketiga khalayak sasaran, yakni peserta didik, para guru, dan orangtua.
“Keren! Baru sekarang, saya mengikuti dan mengerti apa itu psikotes, konseling, dan gunanya bagi kita. Ya bagi siswa, bagi guru BK, dan orangtua”, kata salah satu peserta didik yang bercita-cita jadi sarjana. “Sarjana apa?” “Ya sarjana yang sesuai dengan bakat akademik saya. Kan bisa pilih-pilih”, kata salah seorang peserta.
Diskusi Bermedia Menuju Keluarga Bahagia dan Sejahtera,
Kegiatan ini bertempat di Balai Kelurahan Tlogowaru, pada Jumat (4/8/2023). Acara dengan sedikit seremoni ini dihadiri lurah dan beberapa staf Kelurahan Tlogowaru, para peserta didik SLTP dan SLTP yang tidak lain adalah putra-putri keluarga peserta Qaryah Thayyibah Kelurahan Tlogowaru, serta warga masyarakat Kelurahan Tlogowaru yang diundang.
Tak hanya pejabat dan narasumber dosen yang menarik perhatian. Justru dua mahasiswa Fakultas Psikologi, UIN Maliki, yang menyita perhatian terutama para peserta didik yang terlibat. Bagi sejumlah pelajar remaja Kelurahan Tlogowaru, baik Aulia Zahwa Zainuddin maupun Sean Kafka Adhyaksa, adalah media sekaligus pesan (the medium is the message).
Mereka berdua adalah model hidup (living model), karena belum menikah, tampil gagah dan anggun, syar’i dan pintar, serta memiliki kesanggupan berinteraksi sosial sangat bagus.
“Saya mau kuliah, punya profesi cemerlang, dan yang terpenting, tidak buru-buru menikah seperti kawan-kawan sepantaran saya”, kata seorang remaja perempuan, siswa SMK Negeri 10 Kota Malang.
Permainan Simulasi (Persimu) Keluarga Bahagia dan Sejahtera.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa (15/8/2023). Persimu, yang dulu sangat terkenal sebagai metode pemasyarakatan P4 (Eka Prasetya Pancakarsa), berhasil dihidupkan kembali dengan respon dan partisipasi peserta sangat baik.
Drs. Zainul Arifin, M.Ag, telah merancang, membuat, mengajarkan, dan memimpin Persimu Keluarga Bahagia dan Sejahtera ini secara sangat baik. Belajar dan tukar pengalaman bisa berlangsung secara santai dan menyenangkan. Ada nyanyian, ada baca puisi, ada stand-up comedy, bahkan juga ada perdebatan menarik dalam Persimu ini.
Persimu Keluarga Bahagia dan Sejahtera benar-benar menyatukan partisipan secara lintas generasi, lintas profesi, dan bahkan lintas kualifikasi dan kompetensi.
“Benar juga kata Pak Sakban. Agar bisa cakap berbahasa saja, kita punya matapelajaran Bahasa Indonesia sejak SD hingga Universitas. Masa mau menikah dan berkeluarga seumur hidup, gak ada matapelajarannya?”, kata Dra. Mudrikah, guru SMA Nurul Mutaqqin, yang bersama Baskoro, S.Pd., berpartisipasi aktif pada hampir semua kegiatan Qaryah Thayyibah. Baskoro, salah satu dari sedikit warga setempat yang berpendidikan tinggi.
“Senang. Jadi punya banyak kenalan. Bisa lebih akrab, bisa belajar dan bergembira bersama. Perlu digiatkan cara-cara dan kegiatan seperti ini”, kata Sri Andayani, seorang ibu muda aktif terlibat dan tinggal di sebuah perumahan Kelurahan Tlogowaru.
“Setiap anak adalah cinta, adalah buah cinta. Karena itu, niscaya berhak atas cinta, dan harus diperlakukan dengan cinta”, kata Sakban Rosidi menutup kegiatan Persimu Keluarga Bahagia dan Sejahtera.
Evaluasi Diri Sarana dan Kriteria Bahagia dan Sejahtera
Kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya untuk mengevaluasi program Qaryah Thayyibah, tetapi juga dalam rangka pengintegrasian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan kegiatan Penelitian dan Publikasi Ilmiah. Semua pemangku kepentingan (stake holders) kegiatan ini medapat kesempatan untuk melakukan evaluasi diri, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dari kegiatan dan evaluasi diri partisipan Qaryah Thayyibah, tersusun sebuah Skala Kebahagiaan Subjektif Ringkas (A Brief Subjective Scale of Happiness) yang memuat sepuluh indikator dan butir pertanyaan tentang faktor-faktor kebahagiaan dan kesejahteraan, baik yang bersifat instrumental maupun terminal.
Berdasarkan analisis faktor eksploratori dan konfirmatori, diketahui ada tiga komponen faktorial kebahagiaan subjektif masyarakat, yaitu: faktor tawakal dalam musibah, faktor syukur dalam anugerah, dan faktor amanah dalam jamaah.
Ketiga komponen faktorial ini memberikan sumbangan total (total explained variances) sebesar 56,35%, dengan rincian: komponen faktorial tawakal dalam musibah (18,33%), komponen faktorial syukur dalam anugerah (24,73%), dan komponen faktorial amanah dalam jamaah (13,28%).
Dengan pendekatan studi gabungan sekuensial eksploratori (sequential exploratory mixe method), sedang dikumpulkan data dalam rangka penelitian pengembangan Inventori Kebahagiaan Subjektif Ringkas Masyarakat, dan Validitas Prediktif Kebahagiaan Subjektif Ringkas Masyarakat terhadap Kesejahteraan Objektif Masyarakat, yang bertumpu pada hasil pengamatan dan penghitungan pemenuhan kebutuhan material-jasmaniah.
Terakhir, sangat direkomendasikan untuk memprioritaskan pengembangan masyarakat dan pembangunan wilayah transisional desa-kota, seperti Kecamatan Kedungkandang, tidak hanya demi keadilan sosial, tetapi juga demi masa depan kota. Mengutip McNamara (1976), presiden Bank Dunia, “If cities do not begin to deal more constructively with poverty, poverty may begin to deal more destructively with cities“. Jika kota-kota tidak menangani kemiskinan secara lebih konstruktif, maka sangat boleh jadi kemiskinan akan menghantam kota-kota itu secara lebih destruktif (Rosidi, 2021).(rilis)
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
editor: jatmiko