MALANG—Tugumalang.id—Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) gelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan Batch 3 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) UIN Maulana Malik Ibrahim Tahun 2022 di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Rabu (29/03/2023).
Acara yang diikuti oleh lebih dari 600 mahasiswa dari Batch 3 PPG tahun 2022 itu berjalan dengan lancar. Pada awal acara, Wakil Rektor 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Muhammad Walid, MA mewakili LPTK menyampaikan laporan pengukuhan. Laporan tersebut menyatakan bahwa tingkat kelulusan dari para mahasiswa PPG Batch 3 ini mencapai 88,61 persen.
“Seluruh kegiatan akademik berjalan dengan lancar, dengan baik, dan menghasilkan lulusan-lulusan yang InsyaAllah profesionalitasnya dapat dipertanggungjawabkan,” kata Dr. Muhammad Walid.
Ia merinci, Batch 3 mahasiswa PPG tahun 2022 terdiri dari 667 mahasiswa. Dengan presentasi di atas, maka sebanyak 591 mahasiswa dinyatakan lulus, dan 76 belum lulus. Wakil Rektor I itu juga mengungkapkan bahwa angka tersebut merupakan capaian yang luar biasa bagi UIN Maliki Malang.
“Untuk kelulusan Batch 3 first taker ini, dari 627 mahasiswa, yang lulus 90,91 persen. Yang belum lulus hanya 9,09 persen. Untuk retaker, dari 40 mahasiswa lulus 52,5 persen dan yang belum ada 47,5 persen”

Pada kesempatan itu, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah berhasil lulus menjadi tenaga pengajar yang profesional. Ia juga mengapresiasi tingkat kelulusan yang tinggi dari program PPG tersebut.
Prof Zainuddin juga menuturkan, mahasiswa yang masih belum dinyatakan lulus bukanlah mahasiswa yang kurang kompeten, melainkan menghadapi faktor teknis. Bahkan dalam prosesnya, banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran secara online karena hambatan jarak. Kendati demikian, hal tersebut tak menyurutkan semangat para mahasiswa untuk menimba ilmu.
“Pokoknya (para peserta) yang hadir di Malang ini jauh-jauh. Dari Aceh, Sumatera, Jakarta, Jabar, Madura, Bali, NTB, Bima, Makassar, dan Papua,” ungkapnya.
Rektor tersebut juga menuturkan, kuota Batch 3 lebih banyak dibandingkan dengan kuota dari Batch 1 dan 2. Hal ini dikarenakan UIN Maulana Malik Ibrahim menerima kuota beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) bagi para mahasiswanya.
“Dari LPDP ini bagi kami berat, tapi syukur bisa lulus 90 persen lebih karena pesertanya dari berbagai daerah yang latar belakangnya juga sangat heterogen. S1 nya juga (dari prodi) macem-macem,” lanjutnya.

Untuk ke depannya, pihak UIN Maliki Malang berharap program PPG terus berjalan, dan program PPG Prajabatan (Prajab) dapat dihadirkan. Menurut Prof Zainuddin, para anak muda fresh graduate cerdas nantinya mengikuti tes PPG dan dapat menjadi guru profesional yang jauh lebih hebat.
“Untuk saat ini di lingkungan Kemenag (Kementerian Agama) nampaknya mungkin tahun ini baru akan dilaksanakan (PPG Prajabatan). Termasuk, UIN Malang akan dipilih untuk menjadi pilot project untuk itu. Karena Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang ini selama sekian tahun tingkat kelulusannya di atas rata-rata 90 persen, sehingga InsyaAllah akan dipilih menjadi salah satu pilot project,” tandasnya.
UIN Maulana Malik Ibrahim juga berharap dapat membina para mahasiswa retaker prodi PPG supaya dapat lulus dan memiliki kemampuan mengajar yang baik dan profesional.
“Nah, kita berharap nanti retaker itu akan kita beri pelayanan khusus, karena retaker itu rata-rata lemahnya di IT (information technology), bukan di kompetensi keilmuannya,” pungkas Rektor UIN Maliki Malang itu.
Menutup pernyataannya, Rektor tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan berusaha memfasilitasi pelaksanaan teknis dari para mahasiswa.
Reporter: Shinta Alifia
editor: jatmiko