Tugumalang.id – Universitas Brawijaya (UB) membuktikan kontribusinya dalam pengabdian masyarakat hingga di luar negeri. Berkolaborasi dengan Universitas Malaya, mereka memberikan literasi keuangan kepada anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia, Senin (14/8/2023).
Kegiatan tersebut digelar di dua tempat yaitu di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Sanggar Bimbingan Madrasatul Al-Mahmudiah Sentul. Literasi keuangan diberikan dengan cara membudayakan gemar menabung pada anak-anak.
Dr Shahrin dari Universiti Malaya menyampaikan bahwa pengelolaan keuangan pribadi sangat penting dilakukan terutama di masa kanak-kanak agar mereka terbiasa untuk berhemat dan menghargai nilai uang.
Baca Juga: Universitas Brawijaya Resmikan Koneksi Jaringan 100 Gbps Tercepat di Indonesia
Di masa depan, jelas Shahrin. anak-anak ini akan lebih bijak dalam menggunakan uang, dan utamanya mengurangi resiko berhutang. Dengan demikian, masa depan anak akan lebih sejahtera dengan pengaturan uang yang lebih tepat.
“Anak-anak juga diajarkan strategi sederhana untuk mengelola uang, yaitu belajar yang giat agar dapat menghasilkan uang yang banyak di masa depan, dan kurangi pengeluaran agar uang bisa ditabung,” jelas Shahrin.
SIKL sendiri merupakan sekolah yang dikelola oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dengan kepala sekolah, pengelola administrasi, serta guru dari Indonesia, dengan murid-murid asli Indonesia yang orang tuanya bekerja sebagai ekspatriat maupun pekerja migran
Begitu di Sanggar Bimbingan (SB), merupakan sekolah informal yang menampung anak-anak para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kurang beruntung. Jumalh SB di wilayah Kuala Lumpur terbilang banyak.
Baca Juga: Sosok Iwan Triyuwono, Guru Besar Bidang Akuntansi Syariah Universitas Brawijaya
Salah satu SB yang dikunjungi letaknya ada di Sentul. Anak-anak ditampung di salah satu rumah belajar, yang isinya bercampur anak di segala usia, dari 5 – 12 tahun menjadi satu kelas. Pengajarnya adalah para sukarelawan dari para mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Anak-anak ini sebagian besar tidak memiliki dokumen kewarganegaraan resmi dikarenakan berbagai alasan, seperti misalnya pernikahan tidak resmi dengan sesama PMI yang ada di sana, maupun karena pernikahan sesaat dengan pekerja migran dari negara lain (India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Vietnam, dan lainnya) yang kemudian orang tuanya melarikan diri.
Di Sanggar Bimbingan ini Dosen Deprtemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Nurkholis dibantu Abdi M. Abdi Dzil Ikhram W, SE., M.M. (Departemen Manajemen) serta Erie Awalil dari Departemen Manajemen. Sedangkan, Dr. Shahrin lebih banyak mengajak anak-anak untuk bermain, bernyanyi, dan tebak-tebakan tentang materi menabung.
“Pendekatan lebih banyak ke dialog interaktif untuk lebih banyak mengajak anak-anak mengungkapkan pemikiran mereka dalam menggunakan uang dari hasil yang ditabungnya,” kata Prof. Nurkholis.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan dari KBRI, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP., M.Si.,menyambut baik kehadiran tim pengabdian masyarakat internasional dari Universitas Brawijaya dan Universiti Malaya. Dia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan menambah pengetahuan anak-anak dan mengingatkan mereka akan tanah airnya.
Pemberian edukasi dasar dan menabung sejak dini bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia sangat penting dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka terkait hal tersebut.
Kegiatan ini juga mendukung bidang unggulan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya sebagai pemberi hibah pengabdian kepada masyarakat internasional, dalam bidang Pelayanan Sosial Dasar khususnya Penguatan Layanan Pendidikan.
Selain itu, di waktu yang sama, Indikator Kinerja Utama terkait dengan internasionalisasi, dalam hal ini kolaborasi dengan universitas di luar negeri yang masuk dalam jajaran QS 100 World University Ranking juga dapat terpenuhi karena kegiatan ini bekerja sama dengan Faculty of Business and Economics, Universiti Malaya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A