MALANG | TuguMalang.id – Festival Kali Brantas di selenggarakan di kampung Biru Arema, pada Hari Selasa (26/07/ 2022. Satu satunya kampung yang menjadi supporter Aremania untuk klub kesayangan sepak bola Arema. Kampung yang ada Kelurahan Kidul Dalem Kecamatan Klojen Kota Malang ini juga dilintasi Sungai Brantas yang November 2021 juga pernah di terjang banjir bandang.

Tema dalam Festival Kali Brantas tentang nyanyian Brantas Sungaiku Arema Kampungku. Sejak siang hingga petang kampung ini ramai dengan sajian nyanyi nyanian. Di Taman Arema pinggir Sungai Brantas KBA ini dipadati warga dan pengunjung yang turut serta memeriahkan Festival Kali Brantas.
Mereka ikut bernyanyi dan berjoger bergembira riang menyanyikan lagu lagu yang di mainkan oleh Angklung Kampung Budaya Polowijen, dan Duo Etnicholic pimpinan Redy Eko Prasetyo Ketua Jaringan kampung Nusantara.
Hengki Herwanto ketua Musium Musik Indonesia memberikan apresiasi pada kampung Biru Arema yang mampu menampilkan banyak ragam warna musik. Mulai dari musik tradisional seperti angklung, musik bernuansa religi seperti terbang hadrah termasuk musik etnik yang semua di nyanyikan dalam Rangka festival kali Brantas.
“Sungai Bratas yang sumbernya di lereng Gunung Arjuno di Kota Batu ini memberikan banyak penghidupan bagi seperempat masyarakat di Jawa Timur”. Sungai yang menjadi sumber inspirasi dan pusat peradaban mulai dari kerajaan Kanjuruhan, Singosari hingga Majapahit.
Oleh karena itu Brantas harus di jaga minimal melalui pesan moral lewat Nyanyian Brantas. “Di MMI banyak koleksi lagu lagu tentang lingkungan, kelestarian alam termasuk nyanyian sungai, nanti saya pilihkan”.

Selain itu di Sungai Brantas di Kota Malang ini melintas pula jembatan yang di tetapkan sebagai cagar budaya yaitu Jembatan Kahuripan, Jembatan Mojopahit dan Jembatan Bug Gludug. Menjaga sungai di sekitar jembatan itu sama halnya menjaga warisan cagar budaya. Imbuh Hengki Herwanto yang juga merupakan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang
“Kali Brantas bisa di kampayekan melalui lagu-lagu yang menarasikan tentang lingkungan dan semangat warga untuk mengkoservasi lingkungan perlu di gelorakan lewat nyanyian”.
Dan Brantas bisa menjadi latar atau halaman depan bagi kampung untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya Ungkap Redy Eko Prasetyo yang juga menjadi Penggagas Kampung Cempluk. Kedepan konser musik Kali Brantas bisa di atas sungai dengan lighting yang lebih menarik. Group musik etnik Duo Etnicholic dari Malang ini sedang dalam Tour Album Nandur Kamulyan #Part 7 di Kampung Biru Arema bertepatan dengan Festival kali Brantas.
Hadir dalam acara Disporapar, BPBD Camat Klojen, Lurah Kiduldalem serta pegiat Kampung Tematik se Kota Malang termasuk Forkom Pokdarwis Kota Malang. Heri Sunarko Camat Klojen menantang, “Tahun depan Festival Kali Brantas di Kampung Biru Arema bisa di gelar dari siang hingga malam dan disini bisa menampung seniman musik yang mempunyai karakter Arek Malang”.
Saya dulu telah mengawali festival Bug Gludug menggabungkan 3 kampung Warna Warni, Tridi dan KBA ini masing-masing muncul potensi dan karakter kampungnya dan di KBA unggulannya suporter arema licek.
Irmawan Yutanto Ketua Kampung Biru Arema merasa senang kali ini bisa mengadakan event kembali Melalui Festival Kali Brantas dengan tema Nyanyian Brantas Sungaiku Arema Kampungku yang diisi dengan Hadrah Kali Brantas, Nyanyian Arema Licek, Angklung Kali Brantas, Musik Etnic Duo Etnocoholic serta gelaran pameran UMKM, Klinik NIB serta lomba dan pameran menggabar anak-anak.
“Mudah mudahan Festival Kali Brantas bisa menggugah kesadaran lingkungan bagi warga agar tidak mengotori sungai dengan sampah,kita tidak ingin banjir bandang terulang lagi”. Terang Irmawan yang juga Sekertaris Pokdarwis Kota Malang yang juga mengudang Artis Malang Yudi Prata Penyanyi Sak Celupan.

Pada saat sambutan, Ki Demang yang menggagas Festival Kali Brantas ini menyampaikan bahwa menjelang peringatan hari sungai nasional banyak pesan yang dapat disampaikan. Bahwa kampanye penyadaran lewat banyak cara dan strategi salah satunya lewat lagu.
“Festival kali ini sengaja di kemas dalam bentuk Happeing Art dengan membawa pesan soal kelestarian lingkungan bagaimana harus menjaga sungai dan merawat sumber mata air untuk kehidupan”.
Nanti jika 7 kampung tematik yang di lalui Kali Brantas ini sudah siap soal bagaimana melestarikan sungai maka nanti akan jadi paket wisata edukasi, Tambah Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang.
Festival Kali Brantas di kampung Biru Arema dengan tema Nyanyian Brantas Sungaiku, Arema Kampungku, akan dilanjukkan pada hari rabu sebagai puncak peringatan Hari Sungai Nasional 27 Juli mulai jam 12.00 WIB ada Gugur Gunung Metri Kali Brantas, di Kampung Tridi Kesatrian dilanjutkan dengan Warna Warni Nyadran Kali Brantas di Kampung Warna Warni Jodipan dan di tutup dengan Damar Kambang Suluh Kali Brantas di Kampung Lampion Jodipan.
Sebelumnya Festival Kali Brantas dibuka pada pagi hari Minggu 24 juli jam 09.00 WIB di Kampung Keramik Dinoyo dalam acara Larung Sesaji Labuh kali dan dilanjutkan Senin 25 Juli 2022 Jam 14.00 WIB dilanjutkan dengan Petik Tirto Amerto, 24 Juli 2022, Jam 14.00 WIB di Kampung Grabah Penanggungan dilanjutkan Senin 25 Juli 2022 Jam 14.00 WIB Kampanye Bersih Kaliku Putih Kampungku, di Kampung Putih Klojen.(*)
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id