Tugumalang.id – MAN Sidoarjo menggelar workshop jurnalistik untuk meningkatkan kemampuan menulis para siswanya pada Kamis (7/9/2023). Acara itu diikuti oleh 84 siswa dan menghadirkan Pemimpin Redaksi Tugumalang.id, Herlianto A, sebagai pembicara.
Dalam sambutannya, Lilik Widyawati SPd, Waka Kesiswaan, mengatakan bahwa workshop ini sangat penting untuk meningkatkan literasi dan kemampuan menulis para anak didiknya. Terlebih lagi di MAN Sidoarjo sudah memiliki majalah sendiri bernama Al Manzil. “Diharapkan dari pelatihan ini, para siswa bisa berkontribusi tulisan bagi paling tidak majalah kita (Al Manzil),” kata dia.
Lilik juga meminta para siswanya agar mengikuti acara workshop tersebut dengan seksama sehingga dapat menyerap setiap materi yang disampaikan dalam acara tersebut. “Tolong ikuti dengan baik, tanyakan jika ada hal-hal yang tidak dipahami. Dan, selanjutnya ditunggu karya-karya terbaik kalian,” kata dia dihadapan para siswa.
Baca Juga: Sukses Digelar, Turnamen Bola Voli Tingkat SMA/MA/SMK se-Jawa Timur Unisma Diapresiasi PBVSI
Sementara itu, Ahsanul Arifin SPd, pembina jurnalistik MAN Sidoarjo, mengatakan bahwa workshop ini adalah momentum untuk mengembangkat bakat para penulis siswanya. “Memang selama ini, siswa MAN Sidoarjo sudah belajar menulis tetapi perlu peningkatan,” kata dia.
Dia juga mengatakan dalam workshop kali ini tidak hanya membekali para siswa dengan kemampuan menulis, tetapi juga memberi pelatihan desain. “Memang harapan kita adalah mereka selain bisa menulis juga bisa mendesain, terutama nanti di majalah Al Manzil,” kata dia.
Herlianto. A, salah satu sebagai narasumber, memaparkan dua materi dalam sesi ini yaitu menulis hardnews dan softnews. Mula-mula dia mengatakan bahwa menjadi seorang wartawan tugasnya utamanya dua yaitu mengumpulkan data dan menuliskan data.
Baca Juga: SMK 2 Surabaya Juara Tugu Jatim Futsal Cup 2023 Usai Tekuk SMK 1 Kepanjen Malang
“Data yang bagus akan menentukan tulisan yang bagus, sebaliknya tulisan yang bagus juga membuat beritanya enak dibaca. Jadi keduanya harus sama-sama bagus,” kata dia.
Alumni linguistik UGM itu juga menjelakan cara-cara mendapatkan data mulai dari observasi hingga wawancara. Jenis jenis narasumber, jenis wawancara, langkah-langkah wawancara tak dia kupas tuntas. “Jenis nara sumber yang biasa ditemui oleh wartawan itu ada narasumber resmi, tidak resmi dan ahli,” katanya.
Setelah itu, dia memaparkan bagaimana menulis yang bagus. Menurutnya, hardnews ditulis dengan konsep piramida terbalik. “Yang paling penting dan paling menarik harus diletakkan di awal berita,” kata dia.
Adapun perbedaannya denga features, dia mengatakan bahwa features atau softnews ditulis tidak harus dengan konsep piramida terbalik. Malah features perlu bernarasi dulu sebelum masuk ke poin yang ingin diangkat dalam tulisan. “Banyak model lead dalam features, ada deskripsi, ada ringkasan, ada kutipan yang menarik,” kata dia.
Dalam acara tersebut, siswa MAN Sidoarjo tampak sangat antusias mengikuti acara worshop dari awal hingga akhir.
Editor: Sudjatmiko