Dr Aqua Dwipayana*
“Jangan patah semangat. Teruslah berusaha. Karena niatnya baik, harus yakin mendapat solusi terbaik membayar tunggakan beberapa semester uang kuliah S2. Untuk itu rajinlah melaksanakan silaturahim dengan ikhlas,” pesan saya Minggu tadi siang (8/5/2022) lewat telefon kepada seseorang yang baru saya kenal sekitar sebulan lalu.
Orang tersebut beberapa hari lalu kirim pesan lewat WhatsAps (WA) yang isinya lumayan panjang. Intinya menceritakan tentang dirinya yang sedang kuliah S2 di salah satu perguruan tinggi swasta di kota tempat tinggalnya. Kemudian menunggak bayar kuliah beberapa semester yang nilainya mencapai belasan juta rupiah.
Tujuannya kuliah S2 untuk memenuhi cita-citanya menjadi dosen. Sekaligus berusaha agar hidupnya bisa lebih baik di perantauan.
Saat akan kuliah S2, dia menyampaikannya kepada kedua orangtuanya. Selain memohon restu, juga minta mereka membayar uang masuknya. Sedangkan biaya selanjutnya sampai tamat bakal dibiayai sendiri dari pekerjaannya sebagai wartawan.
Orangtuanya merestui. Juga setuju membayarkan uang masuknya. Selanjutnya urusan putranya. Mereka fokus membiayai pendidikan beberapa anaknya yang lain.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berdampak pada orang tersebut. Penghasilannya sebagai wartawan turun drastis bahkan hingga dibawah upah minimum regional (UMR). Akibatnya untuk membiayai hidupnya sehari-hari saja pas-pasan, jika tidak mau dikatakan kurang.
Sementara waktunya untuk menyelesaikan kuliah S2 hanya tahun ini saja. Jika gagal membayar seluruh kewajibannya, maka dapat dipastikan dia mengalami pemutusan hubungan studi atau drop out (DO).
Saran untuk Menuntaskan Masalah
Saya menyampaikan beberapa saran kepada anak muda yang bersemangat memperbaiki kehidupannya lewat pendidikan itu. Dia menyimak semua yang saya sampaikan.
Pertama, menceritakan semua masalah kepada atasan tertinggi di kantornya. Kemudian meminta bantuan mencarikan solusinya.
Saya yakin atasannya mau membantu, meski belum tentu dapat menuntaskan semua masalahnya. Minimal ada saluran untuk menyampaikan persoalan yang sedang dihadapinya.
Umumnya atasan bijak menyikapi berbagai masalah anggotanya. Kemudian semampunya mencarikan solusi.
Kedua, menghadap rektor tempat kuliahnya. Menyampaikan masalahnya dan mohon kebijakan penundaan pembayaran uang kuliah.
Saat jumpa rektor agar menceritakan secara jujur masalahnya. Tidak perlu malu. Sampaikan beberapa alternatif usulan pembayaran uang kuliah. Misal setiap bulan menyicil sesuai kemampuannya hingga lunas semua kewajibannya.
Rektor tentunya bakal mempertimbangkan hal tersebut. Apalagi masalah itu muncul karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Jangan Menyalahgunakan Kepercayaan
Ketiga, meminta bantuan pada orang-orang yang berpotensi membantu termasuk narasumber. Sebagai wartawan tentu memiliki relasi yang luas. Di antara mereka mungkin ada yang bisa membantu.
Saat ketemu sama orang yang berpotensi membantu, ceritakan dengan jujur masalahnya. Sampaikan permohonan bantuan untuk meminjam uang buat membayar uang kuliahnya. Bukan minta tapi pinjam.
Di antara mereka yang ditemui insya ALLAH ada yang berkenan membantu. Jumlah pinjamannya bisa seluruh uang yang dibutuhkan. Namun dapat juga hanya sebagian saja.
Keempat, jangan sekali pun menyalahgunakan kepercayaan dan ingkar janji. Begitu ada yang memberi kepercayaan, jaga betul hal tersebut.
Sikap itu sangat perlu agar yang memberi kepercayaan tidak kecewa. Sehingga menambah kepercayaannya lagi.
Sekali menyalahgunakan kepercayaan dan ingkar janji, selamanya orang tidak akan percaya. Jika itu terjadi akan merugikan diri sendiri selamanya.
Untuk menambah semangat anak muda tersebut, saya menceritakan pengalaman saat kuliah S1, S2, dan S3 dengan biaya sendiri. Penuh perjuangan dan pengorbanan.
Atas izin TUHAN dan dukungan banyak pihak termasuk keluarga dan saudara, akhirnya saya bisa menuntas pendidikan hingga S3. Kini yang tersisa tinggal kenangan yang berbuah manis dari semua perjuangan itu.
Setelah menyimak semua yang saya sampaikan, mahasiswa S2 tersebut makin semangat untuk mencari solusi terbaik atas semua masalahnya. Seiring dengan itu berusaha menuntaskannya.
“Terima kasih banyak Pak Aqua untuk semua sarannya. Insya ALLAH saya laksanakan. Hasilnya saya kabari kepada Bapak,” ujarnya penuh semangat.
Semoga anak muda itu mendapatkan segera jalan keluar terbaik atas semua masalahnya dan kuliah S2-nya tuntas pada tahun ini. Aamiin ya robbal aalamiin…
>>>🇮🇩Dari Salatiga saya ucapkan selamat meyakini TUHAN akan memberikan solusi setiap ada masalah. Salam hormat buat keluarga. 16.15 08052022😃🇮🇩<<<
*Doktor Komunikasi, Motivator Nasional, Penulis Buku Trilogi The Power of Silaturahim
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id