MALANG, Tugumalang.id – Teater Larva, Lembaga Semi Otonom (LSO) yang bernaung di bawah PMII Rayon Radikal Al Faruq, UIN Malang, sukses menggelar perayaan hari lahirnya yang ke-24 pada 14 Februari 2024 di Gedung Kesenian Gajayana, Malang.
Mengusung tema “Menyulam Seni di Tengah Ombak Pergerakan,” acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni tetap eksis dan berkembang di tengah dinamika organisasi pergerakan mahasiswa. Tema ini juga merepresentasikan semangat Teater Larva dalam menjaga eksistensi seni di lingkungan akademik, meskipun lebih banyak organisasi mahasiswa yang berfokus pada literasi, akademisi, dan advokasi.

Foto: Febian for Tugumalang.id
Sejak awal, acara disambut dengan antusiasme luar biasa dari para penonton yang memadati gedung. Suasana semakin semarak dengan gemuruh tepuk tangan dan sorakan yang mengiringi setiap penampilan di atas panggung.
Baca Juga: UKM Kerohanian Islam ABM Suguhkan Sekumpulan Karya dalam Balutan Teater
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan resmi, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Pelaksana, Direktur Teater Larva, dan Ketua Rayon PMII Radikal Al Faruq. Puncak perayaan ditandai dengan prosesi pemotongan kue sebagai simbol perjalanan 24 tahun Teater Larva dalam dunia seni dan teater.

Foto: Febian for Tugumalang.id
Beragam pertunjukan seni yang memukau berhasil menghipnotis penonton. Acara ini menampilkan berbagai bentuk ekspresi seni, mulai dari tari tradisional yang anggun, teater monolog yang menggugah emosi, musikalisasi puisi yang penuh makna, hingga pertunjukan utama berupa teater bertajuk “Aku Adalah Aku,” yang menyajikan narasi kuat mengenai pencarian jati diri dan makna eksistensi. Sebagai penutup, pertunjukan musik bergenre pop punk dan reggae sukses menghidupkan suasana, membuat penonton larut dalam euforia hingga akhir acara.
Dalam 24 tahun perjalanannya, Teater Larva telah berhasil menunjukkan eksistensinya di berbagai panggung seni, baik di Kota maupun Kabupaten Malang. Direktur Teater Larva, Fathir, mengungkapkan kebanggaannya terhadap capaian ini.
Beberapa penampilan yang pernah dilakukan antara lain dalam acara “1501 Candirenggo, 802 th Singosari,” kolaborasi seni bertajuk “From Rojava To Palestine” yang menampilkan Teater Mawar, Tari Jatil Ponorogo, serta Larvasta dengan musik pop punk dan reggae.
Baca Juga: Pertunjukan Teater Berjudul 1944 (Lubang Gelap Menelan Segalanya)
Selain itu, Teater Larva juga berhasil meraih juara dua dalam lomba tari tradisional di acara Harlah Kopri ke-57 Komisariat Unisma, serta tampil dalam acara “Karaoke Party and Free Stage” yang menampilkan teater berjudul “Mati Karena Benar”. Sebuah pementasan yang menggambarkan ketidakadilan pada masa Orde Baru dengan tokoh-tokoh seperti Wiji Thukul, Marsinah, dan Salim Kancil.

Foto: Febian for Tugumalang.id
Selain itu, Larvasta mendapat kesempatan tampil dalam acara peresmian dan grand opening GIO Caffee milik Gus Idris, yang disiarkan langsung di kanal YouTube GIO.
Ketua Rayon PMII Radikal Al Faruq, Luxman, menegaskan bahwa Harlah Teater Larva yang ke-24 bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen berharga untuk mempererat kembali hubungan lintas generasi yang telah lama tidak bertemu.
”Momentum ini adalah kesempatan bagi kami untuk menyambung kembali tali persaudaraan yang sempat renggang. Hanya di acara ini kita bisa berkumpul kembali dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan,” ujarnya.
Ia juga berharap agar seni terus dikelola dengan inovasi yang lebih segar agar semakin diterima oleh generasi muda. “Seni bukan sekadar ungkapan romantis, tetapi juga sebuah cerminan kemanusiaan yang membangun peradaban. Teater Larva hadir sebagai bukti bahwa seni tetap hidup dalam ruang pergerakan mahasiswa,” tambahnya.
Dengan semangat Viva Teater Larva, besar harapan agar Teater Larva terus berkembang, berkontribusi bagi dunia seni, serta menjadi wadah ekspresi bagi mahasiswa yang mencintai seni dan budaya. Perjalanan 24 tahun ini hanyalah awal dari langkah panjang yang akan terus ditempuh dalam menghidupkan semangat pergerakan seni di lingkungan kampus dan masyarakat luas.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Rafi Hara Jinan Al-Ghazy
redaktur: jatmiko