MALANG, Tugumalang – Desa wisata akan menjadi andalan pariwisata di Kabupaten Malang di tahun 2023. Diharapkan desa-desa wisata ini bisa menggaet lima juta wisatawan baik lokal maupun asing.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto mengatakan pihaknya telah melakukan asesmen terhadap kurang lebih 200 desa wisata berpotensi yang diajukan oleh 33 camat. Dari asesmen tersebut, didapati tiga desa wisata mandiri, yaitu Pujon Kidul di Kecamatan Pujon, Sanankerto di Kecamatan Turen, dan Gubugklakah di Kecamatan Poncokusumo.
Asesmen tadi juga menghasilkan delapan desa wisata maju, 18 desa wisata berkembang, dan 41 desa wisata rintisan.
“Kemarin di 2022 kami telah melakukan asesmen desa wisata, sekarang sedang menunggu proses surat keputusan (SK) oleh Pak Bupati,” ujar Purwoto, Senin (16/1/2023).
Apabila SK sudah ditetapkan, Purwoto berharap dinas-dinas yang terkait bisa mengarahkan program mereka untuk membantu mengembangkan desa wisata yang disebutkan. “Kalau kegiatan dinas pariwisata, pasti kami arahkan ke desa wisata itu,” kata Purwoto.
Untuk pengembangan desa wisata, pihaknya juga berupaya menggandeng perguruan tinggi, khususnya yang memiliki jurusan pariwisata. Purwoto belum bisa memastikan perguruan tinggi mana saja yang akan bekerja sama, namun perguruan tinggi tersebut tak terbatas di Malang saja. Ia juga berharap, corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan bisa masuk ke desa wisata.
“Kalau desa wisata sudah baik, sudah punya paket wisata, kami bersama-sama akan membuat acara seperti fun trip. Kami menggandeng biro perjalanan travel agent untuk melakukan fun trip di desa wisata supaya tamu-tamu yang ada di Malang itu bisa diarahkan ke sana,” imbuh Purwoto.
Terkait alasan menjadikan desa wisata sebagai andalan, Purwoto mengatakan bahwa desa wisata bisa menguntungkan ekonomi masyarakat di desa tersebut. Uang yang dikeluarkan oleh wisatawan akan dinikmati oleh masyarakat desa dan bukannya perusahaan besar. Ini dikarenakan destinasi, kuliner, oleh-oleh, hingga penginapan dikelola oleh masyarakat.
“Wisata yang berkualitas yang wisatawannya datang dan membelanjakan uang sebanyak-banyaknya di situ. Itu strategi kami. Jadi kami mengarahkan ke desa wisata dengan tujuan supaya ekonomi masyarakat desa meningkat,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko