Kota Batu, Tugumalang.id – Prajutit TNI tak lagi perlu bingung mencari pasokan air bersih saat menghadapi medan perang di laut atau hutan terpencil. Pasalnya, ada teknologi mesin penjernih air kotor yang dibuat oleh mahasiswa Poltekad Kodiklatad TNI AD.
Dengan mesin itu, bantuan logistik perang berupa air bersih bagi prajurit yang berada di kawasan terpencil atau sulit air bisa lebih mudah. Dengan alat itu, air-air kotor di sungai atau kolam apapun bisa disulap menjadi air bersih layak minum.
Meski begitu, alat ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut, Saat ini, alat itu masih merupakan karya prototip dalam rangka studi di Prodi Teknik Otomotif Ke daraan Tempur Jurusan Teknik Mesin Poltekad Kodiklatad Angkatan IV.

Tiga mahasiswa Poltekad Kodiklatad TNI AD berfoto bersama dengan hasil karya alata desalinasi air mereka. Foto: Azmy
Ketiga mahasiswa yang membuat alat desalinasi air itu adalah Sertu Miqda Khoerul Wava, Sertu Naufal Sendy Utomo dan Sertu Acep Nana Komara. Mereka bahkan berkesempatan memamerkan hasil karya itu di depan KSAD Jendral TNI Dudung Abdurachman pada Rabu (3/5/2023) lalu.
”Alat ini masih butuh dikembangkan lebih lanjut agar bisa memfilter air laut yang memiliki kadar konsentrasi tinggi. Untuk saat ini, air laut yang bisa difilter hanya yang kadar air lautnya rendah (payau, red),” jelas Sertu Miqda Khoerul Wava.
Menariknya, alat ini juga ramah lingkungan karena sumber energinya memanfaatkan solar cell atau energi matahari dengan hasil mencapai maksimal 496 Wh. Pada praktiknya, alat ini sangat efisien digunakan di medan apapun.
Khoerul memaparkan cara kerja alat ini sederhana saja, merupakan kombinasi dari berbagai filter alami seperti batu zeloit, pasir silika, karbon aktif dan resin penukar ion. Selain itu juga didukung dengan reverse osmosis 12 step dan sinar UV kapasitas 10 GPD.
Menurut Khoerul, alat ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian terpisah sebelumnya. Namun, hasil air dari penyaringan mesin ini telah dikategorikan sebagai air layak minum berdasarkan uji lab di Perumdam Tugu Tirta Kota Malang.
Hasil air dari proses kerja alat ini telah memenuhi standar kualitas air minum menurut Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. ”Sudah dinyatakan lulus standar kualitas air minum,” jelas Khoerul.
Jika dikembangkan lebih lanjut, alat desalinasi air ini menjadi urgen bagi keberlangsungan pertahanan negara sekaligus menjadi misi sosial menghadirkan air bersih bagi masyarakat terpencil. Kebutuhan air minum tak pelak menjadi logsitik penting dalam perang.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko