Tugumalang.id – Pemerhati lingkungan tata kota dan masyarakat menyayangkan sejumlah ketakseriusan penataan sejumlah titik perwajahan Kota Batu, Jawa Timur. Wajah Kota Apel ini dianggap kurang sentuhan, seperti Jalan Sulfat Agung.
Kawasan jalan kembar itu menjadi wajah Kota Batu yang masuk dari sisi selatan atau Kota Malang. Di sana terdapat sebuah taman di tengah jalan seperti halnya di Jalan Idjen Boulevard Kota Malang,
Hanya saja, memang jalan ini seolah tidak menarik minat pengunjung sama sekali, bahkan bagi warga Kota Batu sekali pun. Banyak yang lebih memilih beraktivitas di Alun-alun dari pada di sini.
Padahal, kawasan jalan ini juga berpotensi menjadi pusat keramaian, jika dilakukan penataan dengan baik. Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari, ikut menyayangkan taman-taman kota yang tidak terawat. Seperti salah satunya di Jalan Sultan Agung.
“Artinya, Dinas Lingkungan Hidup dalam hal ini tidak memiliki konsep. Padahal sebagai Kota Wisata kita sudah seharusnya bisa menata taman-taman kota lebih cantik dan estetik,” kata Khamim, Kamis (9/2/2023).
Terlebih, menurutnya, banyak talenta tata taman terbaik yang adalah warga Kota Batu. Hasil karya mereka banyak tersebar mulai Bali, Surabaya dan Jakarta. Jika mengacu pada Jalan Idjen saja, itu adalah bukti bahwa menata taman di sana mengutamakan konsep.
“Kita lo punya ahli taman pusat budidaya tanaman hias. Bahkan banyak dari pekerja penataan taman di berbagi kota besar itu adalah warga Kota Batu,” ungkapnya.
Khamim sendiri menyayangkan kinerja DLH Kota Batu yang terkesan tidak serius dan asal-asalan. Belum lagi, Khamim juga mempertanyakan tindak lanjut DLH yang akan mengonsep Hutan Kota Bondas dengan ditanami tanaman toga sejak 2022 lalu.
“Namun belum ada tindak lanjut sampai sekarang. Kami harap taman-taman kota mulai bisa dibenahi tahun ini agar bisa menjadi alternatif wisata,” ujarnya
Selain konseptual, pada malam hari, Jalan Sulfat Agung sendiri gelap gulita. Hampir tidak ada lampu penerangan yang menyinari sepanjang jalan ini. Praktis para pengendara jalan yang melintasi jalan ini menggunakan lampu pribadi.
Tak hanya itu, sejumlah lampu hias di taman-taman itu juga diketahui tak berfungsi. Padahal jika lampu-lampu ini dinyalakan pada malam hari, spot jalan ini bisa menjadi daya tarik alternatif.
Salah seorang warga Kelurahan Temas Imam (32) juga ikut mempertanyakan kenapa taman-taman di sepanjang Jalan Sultan Agung ini tak dimaksimalkan saja.
“Di sana kan sering dipakai lokasi istirahat supir bahkan juga ada wisatawan sekarang. Saya kira kalau ditata akan lebih baik lagi,” ujarnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A