Tugumalang.id – 10 semi finalis Stand Up Malang Jeh atau STMJ oleh Tugumalang.id untuk memperingati Haul Gus Dur ke-14 telah tampil pada Jumat Sore (8/12/2023). 10 peserta terpilih itu berkompetisi di Toeman Cafe Jl. Joyo Tambaksari No.89, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Baca Juga: Kenalan Dengan STMJ, Stand Up Malang Jeh Event Haul Gus Dur di Bulan Desember Mendatang
Adapun 10 finalis dalam acara bertajuk “Sembilan Pemikiran Gusdur” itu di antaranya Mirzal, Ary, Ansori, Toni, Atta, Kipli, Jihad, Maryo, Mukti, dan Fala. Sementara dua dewan juri berpengalaman yaitu Gilang Durhaka dan Dewangga Pribaditia Arif.
Satu persatu semi finalis itu menunjukkan bakatnya di hadapan dewan juri. Mirzal merupakan kontestan satu-satunya yang masih SMK, dia berhasil membuat suasana pecah, walaupun juri bilang untuk closing masih gantung dan tipe ngelawak namun ceritanya to be continued. Di sisi lain, Mirzal juga memiliki paras yang membuat para penonton menyukainya.
Adapun Atta dinilai oleh juri bahwa temponya lambat dan set up terlalu panjang. Waktu yang dimiliki sebenarnya aman, di bawah waktu ketentuan persyaratan yaitu 4 menit. Namun memiliki kekurangan yaitu penulisannya kurang tergambarkan.
Baca Juga: 10 Besar Peserta Stand Up Malang Jeh, Cek Nama Kamu
Ansori salah satunya kontestan yang bikin suasana satu ruangan tertawa lepas. Penampilannya sangat menarik perhatian. Dia berasal dari Madura namun dia bilang MU yang berarti plesetan dari Manchaster United menjadi Madura United.
Bagian ini membuat para juri tertawa terbahak-bahak dan komentar positif pun diberikan padanya. Kekurangannya hanya di saat berbicara masih sedikit belibet dan ngeblank saat membawakan materinya.
Kemudian ada Toni yang membawakan meteri dengan baik. Bercerita tentang salah satu pemikiran Gus Dur yaitu kesetaraan. Dia merasa sering sekali merasakan tidak adanya kesetaraan di keluarganya karena tidak di perbolehkan istrinya untuk membeli PS 5.
Kontestan selanjutnya yaitu Maryo, cowok ngondek yang juga mengalami tidak adanya kesetaraan di keluarganya dan di masyarakat. “Saya itu suka di bully temen- temen, waktu kecil ya katanya saya itu kaum yang menyebabkan kiamat datang lebih cepat,” ucap Maryo.
Bahkan ada momen di mana dia sedang berkumpul dengan laki-laki melambai Malang Raya, sebutnya. Dia merasa paling jelek di antaranya lalu dia bertanya kepada cowok yang paling bening di situ.
“Saya tanya, ‘eh mukanya bisa bening gitu pake apa kak?’ Dia jawab, ‘aku ga pake skincare aku pake air wudhu’ masalahnya saya ini banci katolik temen- temen,” jelasnya yang membuat penonton tertawa.
Peserta terakhir, Mukti yang berprofesi sebagai juru juga tak kalah oke penampilannya. Dengan gimmiknya sebagai guru bahasa Indonesia, berhasil membuat penonton tertawa terbahak- bahak dan mendapat nilai tertinggi dari 10 peserta lainnya yang tampil pada malam itu.
Acara berjalan dengan sangat meriah dan penuh tawa. Akhirnya dari 10 peserta semi final yang masuk final hanya 5 orang yaitu, Mirzal, Toni, Ansori, Maryo dan Mukti. Mereka akan mentas lagi pada 16 desember 2023 di gedung MCC.
Kegiatan ini turut didukung oleh beberapa pihak terkait yakni, Universitas Islam Malang (Unisma), Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Climate Change Frontier (CCF), Puguh Foundation, Malang Strudel, Grand Mercure Malang Mirama, Bagong Transport, dan sebagainya.
Grand final akan digelar di Malang Creative Center (MCC) pada 16 Desember 2023 mendatang dengan bintang tamu Wawan Saktiawan. Info pembelian tiket bisa ke nomor WA: 0812-3530-2980
Penulis: Hanifa Safia (magang)
Editor: Helianto. A