BATU, Tugumalang.id – Nasib situs Pendem Jayanti atau Candi Manunjang yang berada di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu mulai menemu titik terang. Dalam waktu dekat, pembebasan lahan situs bersejarah yang menjadi PR Dinas Pariwisata sejak ditemukan pada 2019 lalu ini akan terealisasi.
Sejak ditemukan kali pertama pada 2019, situs ini telah menjalani ekskavasi sebanyak 4 kali. Namun untuk tahap ekskavasi ke-5 terpaksa ditunda karena terganjal pengurusan pembebasan lahan. Situs ini menjadi bukti penting dalam kekayaan nilai historis wilayah Kota Batu.
Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Sintiche Agustina Pamungkas menuturkan urusan pembebasan lahan tersebut pada 2023 ini telah rampung. Pemkot Batu telah menyiapkan anggaran senilai Rp 270 juta untuk pembebasan lahan.
”Anggaran Rp 270 juta itu sudah dianggarkan per tahun 2023 ini untuk luasan kurang lebih 100 m²,” ungkap Iche, sapaan akrabnya dihubungi, Minggu (5/3/2023).
Dalam waktu dekat, akan dilakukan tahap proses jasa konsultan apraisal di Bulan Maret 2023 untuk mengetahui harga tanah di area situs. Setelah ketemu, nanti akan dilakukan pengadaan lahan. ”Kira-kira bisa rampung dalam waktu sebulan,” ujar dia.
Pada prinsipnya, pihaknya berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya sebagai bukti penting bahwa Kota Batu sudah memiliki jejak peradaban sejak dulu. Jika melihat model susunan bata yang ditemukan, diduga merupakan pondasi candi sebagai tempat peribadatan dari abad ke-10.
Menurut perkiraan, candi itu dibuat pada masa Raja Dyah Wawa yang merupakan mertua dari Mpu Sindok yang memimpin Mataram Kuno di Abad 10. Jika berhasil, maka Kota Batu akan memiliki jejak warisan sejarah dari era Mataram Kuno selain Candi Songgoroti.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai sendiri juga ikut memberi perhatian atas nasib situs legendaris tersebut. Dia telah meninjau langsung lokasi situs yang telah mandeg diekskavasi terakhir pada 2022 lalu.
”Saya telah mendengar cerita banyak soal situs warisan peninggalan Mataram Kuno ini. Saya kira, wajib dilestarikan untuk pendidikan generasi anak cucu kita di masa depan,” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko