Tugumalang.id – Meski sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang, nyatanya ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) dan OT (Orang Terlantar) seringkali membuat kita kagum. Seperti yang ditunjukkan oleh Bambang dan Suparman di Kabupaten Pacitan. Mereka bisa salawatan dan ngaji.
Dua sosok ODGJ dan OT ini dirawat oleh Murwati Handayani perempuan asal Punung, Pacitan. Dia bersama tim konsen merawat ODGJ yang disebutnya sahabat jiwa sejak beberapa tahun yang lalu. Menanggapi asumsi publik tentang ODGJ, perempuan yang akrab disapa Bu Titik itu justru mengungkapkan banyak keunikan dari sahabat jiwanya.
“Ternyata orang-orang yang kita anggap kurang waras, justru bisa lebih waras dari kita. Mereka memiliki pikiran-pikiran luar biasa. Dari mengingat kekurangan, kesulitan orang lain, bahkan mengingat sisa makanannya sendiri. Ada juga yang pandai mengaji,” ujar perempuan inspiratif tersebut kepada tugujatim.id, ketika ditemui di kediamannya, Desa Kendal, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Minggu (10/19/2021).
Berikut beberapa keunikan ODGJ dan OT yang dirawat Bu Titik.
1. Memiliki Kepedulian dan Solidaritas yang Tinggi
Mungkin tak pernah terbayangkan, bahwa seorang ODGJ dan OT justru memiliki kepekaan sosial dan empati yang tinggi kepada sesamanya. Itulah yang dilakaukan Bambang, OT yang tinggal di gedung tua depan SMAN Punung Pacitan.
“Setelah diamati, ada OT yang sangat peduli kepada sesamanya. Ketika memiliki makanan berlebih, ia bersedia memberikan makanannya kepada orang lain. Jiwa berbagi dan solidaritasnya luar biasa. Tentang Mas Bambang, menurut dokter kejiwaan, dia belum termasuk ODGJ, tetapi mengalami sebuah sindrom. Sehingga dia lebih layak disebut OT atau Orang Terlantar,” ungkap Bu Titik.
Bambang sering memberikan makanan yang ia miliki kepada orang orang-orang istimewa yang lewat atau menitipkan kepada Bu Titik agar diberikan kepada Pak Suparman Gibol, sahabat jiwanya. Lebih dari itu, pihaknya juga menuturkan bahwa Bambang pernah menawari uang kepadanya ketika ia berkeluh tidak memiliki uang.
“Ketika saya mengatakan, Mas Maaf yo, aku ora ngoleh-olehi jeruk. Nyapo mbak? Aku rande duit. Uang yang ada di kantongnya ditawarkan kepada saya. Yang awalnya saya ingin tertawa, justru berubah jadi terharu,” kata ibu dua anak itu.
Lebih lanjut, Bambang pernah meminta dibelikan ayam kepada Bu Titik, karena dia teringat nasi sisa makanannya yang sayang untuk dibuang.
2. Menyukai Kebersihan dan Kerapian
“Mas Bambang itu orangnya suka kebersihan dan rapi. Setelah selesai makan, dia langsung membereskan sampahnya. Bahkan dia rutin membersihkan gedung tempat ia tinggal dan menyapu halaman. Sehingga, gedung tua yang dulu terlihat menyeramkan, kini sudah bersih dan terlihat nyaman,” lanjut Bu Titik yang juga ASN tersebut. Selain itu, Bambang sangat mudah diarahkan untuk mandi dan mencuci pakaian.
3. Mudah Diajak Komunikasi dan Diarahkan
Masih tentang Bambang, ia mudah dan senang diajak berbincang-bincang. Sikapnya pun ramah kepada siapapun. Lebih dari itu, Bambang mudah diarahkan dan diberi tahu. Ketika Bu Titik menyuruh mandi dan mencuci pakaian kotornya, Bambang pun segera melakukannya. Begitupun ketika mengetahui halaman gedung tua itu kotor, ia segera menyapu dan membersihkan rumput yang tumbuh di sana.
4. Pandai Bersalawat, Wiridan, dan Zikir
Fakta unik yang satu ini datang dari ODGJ yang bernama Suparman. Ia biasa dijuluki Gibol. Ketika kesepian dia bersalawat.“
“Dia tidak meracau sembarangan. Jika diminta mengucap bismillah ia mengucapkannya. Ketika dipancing syahadat, ia juga dapat mengucapkannya. Ketika dipancing salawat, ia justru bisa melanjutkan dengan ayat Alquran yang panjang, dengan bacaan tajwid yang sempurna. Tentu saja hal ini menampar kita, orang yang menganggap diri kita lebih waras dari mereka,” kata perempuan yang juga menjabat Ibu Ketua RT tersebut.
5. Pandai Bermain Gitar
Suparman Gibol memang dikenal memiliki banyak keahlian, salah satunya pandai bermain gitar. Dalam sebuah video yang diunggah channel YouTube Thukluk 99, terlihat Gibol sedang asyik bermain gitar sembari menyanyikan lagu-lagu religi.
6. Pandai Mengaji dan Bisa Menulis Ayat
Selain mampu melafalkan ayat-ayat dan asma Allah, Suparman Gibol ternyata bisa baca tulis bahkan menulis huruf Arab. Menurut penuturan Bu Titik selaku relawan yang merawatnya, saat disodori lembaran biodata, ia mampu menuliskan nama dan alamatnya dengan tulisan yang jelas dan mudah dipahami.
Terkait alamat, setelah minum obat kejiwaan yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Gibol mulai bisa mengingat alamat rumahnya yang semula hanya nama Kabupaten mulai mengerucut pada nama desa. Selain itu, Gibol pun mampu menuliskan ayat-ayat Alquran dengan baik.
“Kami bersama Dinas Sosial Kabupaten Pacitan sudah berkoordinasi dengan Dinsos Subang Jawa Barat, terkait penanganan Pak Suparman Gibol. Kami berjuang bersama-sama. Di sana pihak Dinsos Subang berupaya mencari alamatnya, Dinsos Pacitan dan relawan yang di sini berusaha merawatnya agar cepat sembuh,” ujarnya.
Adapun kegiatan Bu Murwari Handayani dan tim relawan dapat dilihat secara lengkap di channel YouTube Thukluk 99 yang dikelola pemuda karang taruna Dusun Gunung Semut, Kendal, Punung, Pacitan.
Itulah beberapa keunikan OT dan ODGJ yang menetap di Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Harapannya, fakta-fakta tersebut bisa menggugah kepekaan hati kita untuk lebih peduli dan memanusiakan OT dan ODGJ.
Penulis : Risma Wigati
Editor : Herlianto. A